Pola Makan Kacau Lagi, Waspada Kesehatan Memburuk Setelah Lebaran

Senin, 10 Mei 2021 | 11:15 WIB
Pola Makan Kacau Lagi, Waspada Kesehatan Memburuk Setelah Lebaran
Ilustrasi menu puasa dan lebaran (Wikimedia Commons)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah tinggal menghitung hari. Setelah sebulan penuh berpuasa, beberapa orang mengaku merasakan tubuh lebih sehat, salah satunya berkat berat badan yang cenderung lebih terkontrol.

Tapi mirisnya setelah Ramadhan, banyak orang justru mengalami kenaikan berat badan, bahkan angkanya melebihi dari sebelum Ramadhan tiba.

Kenapa bisa begitu ya?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Eka Hospital dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD mengatakan dirinya tak merasa aneh dengan fakta tersebut.

Hal itu lantaran adanya sebuah bukti dari penelitian yang pernah dilakukan di Saudi Arabia.

"Hal ini jadi paradigma bahwa ternyata mungkin ada perubahan pola makan, perubahan aktivitas yang terjadi di antara Ramadhan dan pasca Ramadhan sehingga berat badan akan berpengaruh," ujar dr. Rudy dalam acara diskusi virtual RS Eka Hospital, Jumat (7/5/2021) lalu.

Ia mengatakan bagaimana selama Ramadhan masyarakat justru memiliki pola makan teratur, karena ada jam berbuka puasa, jam makan malam dan waktu sahur.

"Rata-rata sudah ada pakemnya tapi setelah Ramadhan, katakanlah jadi bebas," ungkapnya.

Apalagi setelah Ramadhan selesai, saat hari raya diperparah dengan aneka sajian makan makanan tinggi gula, lemak, dan garam. Makan seperti kue kering, opor, rendang, ketupat dan sebagainya.

Baca Juga: Resep Kue Semprit untuk Camilan Lebaran di Rumah

Diperparah makanan ini biasanya dibuat dalam jumlah besar, sehingga butuh waktu hingga berhari-hari untuk menghabiskannya. Alhasil jadilah berat badan berlebih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI