Satu studi dengan 110 orang di Israel yang menerima vaksin Pfizer juga telah berusaha mencuri tahu hal tersebut.
Studi itu menemukan 37 orang di antaranya mengembangkan kondisi ini rata-rata 9 hari setelah suntikan pertama dan 14 hari setelah suntikan kedua vaksin Pfizer.
Tapi, para peneliti menyimpulkan bahwa vaksin Pfizer itu sendiri tidak bisa meningkatkan risiko Bell's palsy setelah memperhitungkan faktor risiko yang mendasari penyakit tersebut.
"Data kami menunjukkan bahwa tingkat kelumpuhan saraf wajah lebih tinggi pada pasien yang positif Covid-19. Secara keseluruhan, kondisi ini mendukung bahwa vaksin Pfizer itu aman dari sudut pandang kelumpuhan saraf wajah," kata Dr Akina Tamaki, dari University Hospitals Cleveland Medical Center.