Fakta Seputar Sinar UV pada Matahari, Jenis, Manfaat, dan Bahayanya Bagi Manusia

Senin, 23 Agustus 2021 | 11:21 WIB
Fakta Seputar Sinar UV pada Matahari, Jenis, Manfaat, dan Bahayanya Bagi Manusia
Ilustrasi sinar UV dari matahari. (shutterstock)

Suara.com - Saat asik bermain di pantai, kita mungkin tidak sadar kalau kulit sebenarnya tengah terpapar sinar matahari cukup tinggi. Hingga saat pulang, baru kita sadar kalau warna kulit menjadi lebih gelap. Hal itu bisa terjadi karena paparan sinar matahari, atau lebih tepatnya kandungan yang terdapat di dalamnya, yaitu sinar UV atau ultraviolet.

Dikutip dari Ruang Guru, sinar UV merupakan salah satu dari gelombang elektromagnetik yang berasal dari sinar matahari. Sebanyak 10 persen dari sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi berupa sinar UV.

Lebih detail lagi bahwa 9,8 persen dari sinar UV yang sampai ke permukaan bumi berupa sinar UV A dan 0,2 persen berupa sinar UV B. Sinar UV B itulah yang menyebabkan kulit bisa terbakar jika terlalu lama terpapar.

Apa sebenarnya sinar UV yang terkandung dalam sinar matahari?

Sinar matahari sebenarnya mengandung tiga jenis UV itu, yaitu UV A, UV B, dan UV C. Adapun perbedaan antara ketiganya, yakni:

Sinar UV A:

  • Lebih dari 98 persen sampai ke permukaan bumi
  • Panjang gelombang 315-400 nm
  • Dapat menembus jendela dan dapat membuat warna memudar

Sinar UV B:

  • Kurang dari 2 persen sampai ke permukaan bumi
  • Panjang gelombang 280-315 nm
  • Tidak dapat menembus jendela

Sinar UV C:

  • Tidak sampai ke permukaan bumi karena terserap lapisan ozon
  • Panjang gelombang 100-280 nm

Sinar UV juga bisa dilihat dari manfaat dan dampak buruknya bagi kehidupan manusia.

Baca Juga: 6 Jenis Tanaman Hias yang Dapat Hidup di Bawah Sinar Matahari

Berikut beberapa terkait dampak buruk dari sinar UV:

1. Menyebabkan Sunburn (terbakar matahari)
Kalau kamu pulang dari pantai lalu merasa kulit perih dan jadi merah seperti terbakar, itu tandanya tengah mengalami sunburn. Sinar UV bisa menembus ke dalam lapisan kulit dan dapat merusak sel juga membuat DNA-nya bermutasi. Akibatnya juga mengubah pigmen pada kulit yang terpapar.

Bahkan sunburn juga bisa terjadi ketika musim dingin. Menurut Skin Cancer Foundation, salju dan es bisa merefleksikan sampai dengan 80 persen sinar UV. Hal ini berarti manusia bisa mendapatkan paparan sinar matahari UV dari dua arah, yaitu dari langit dan dari tanah.

2. Kerusakan mata
Apabila melihat ke arah matahari langsung tanpa mengenakan pelindung apapun, mata bisa terkena sinar UV. Jika hal ini berlangsung lama, sinar UV dapat membuat mata jadi mengeluarkan sharingan katarak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa 20 persen sumber dari katarak adalah sinar UV.

3. Penuaan dini pada kulit
Terlalu sering terpapar sinar UV, bisa menyebabkan kulit jadi tebal, berkerut, dan kasar.

4. Kanker kulit
Sinar UV mampu menembus jaringan kulit manusia, sehingga mampu menghancurkan DNA pada sel-sel kulit yang memicu sel-sel tersebut menjadi sel kanker kulit.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI