Suara.com - Pemerintah Jepang tengah menangguhkan penggunaan vaksin Moderna sejumlah 1,63 juta dosis yang ditengarai mengalami kontaminasi.
Bahkan, otoritas kesehatan setempat melaporkan adanya korban jiwa yang diduga berkaitan dengan kasus ini.
Simak lima fakta terkini terkait perkembangan kasus tersebut, seperti dirangkum Suara.com dari berbagai sumber:
1. Dibuat di Spanyol
Takeda Pharmaceutical Co., pembuat obat Jepang yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi vaksin Covid-19 di Jepang, mengatakan telah menangguhkan penggunaan vaksin Moderna yang diproduksi di jalur produksi yang sama sebagai tindakan pencegahan.

Pihaknya juga meminta perusahaan pembuat vaksin Moderna melakukan penyelidikan darurat dan memberi tahu institusi medis serta penyelenggaran untuk berhenti menggunakan vaksin Covid-19 buatannya yang diproduksi di Spanyol.
2. Dua orang meninggal dunia
Mengutip Insider, diketahui dua orang meninggal dunia diduga terkait kontaminasi vaksin Moderna.
Kedua lelaki berusia 30 dan 38 tahun itu tidak memilki kondisi penyakit bawaan atau komorbid. Keduanya juga tidak memiliki riwayat alergi.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Jepang Duga Vaksin Moderna Terkontaminasi dari Jarum Suntik
Hingga saat ini belum diketahui apakah ada hubungan sebab akibat antara vaksin dosis kedua Moderna dengan kasus kemarian dua lelaki yang terjadi secara tiba-tiba itu.
3. Ada bercak hitam
Moderna dan perusahaan farmasi Spanyol Rovi, yang menempatkan vaksin Moderna untuk pasar selain Amerika Serikat, pada saat itu mengatakan bahwa kontaminasi dapat disebabkan oleh masalah manufaktur di salah satu jalur produksi Rovi.
Di sisi lain temuan otoritas kesehatan prefektur Gunma memperlihatkan adanya bercak hitam di dalam ampul vaksin.
4. Mengandung partikel logam
Fakta terbaru yang dimuat media Jepang NHK mengungkap, vaksin buatan Amerika Serikat tersebut mengandung partikel logam.