Suara.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 yang akan diselenggarakan di Papua akan segera berlangsung dalam dua pekan ke depan. Ajang olahraga terbesar nasional itu menjadi yang pertama kali dilakukan sejak terjadi pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, pelaksanannya juga berbeda dari biasanya dengan mempertimbangkan potensi penularan virus corona.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Papua Welliam R. Manderi mengatakan, per 13 September 2021, terdapat 42.128 kasus positif Covid-19 sejak awal pandemi terjadi pada Maret 2020 di Provinsi Papua.
Dari jumlah tersebut, 95,3 persen atau 40.166 orang telah dinyatakan sembuh. Sedangkan meninggal sebanyak 2,8 persen atau 1.190 orang.

"Sampai dengan minggu ini, yang dirawat tinggal 1,8 persen atau 772 orang. Itu yang ada di isoman (isolasi mandiri), isoter (isolasi terpusat), dan dibrumah sakit," kata Welliam dalam webinar daring Satgas Covid-19, Rabu (15/9/2021).
Provinsi Papua sempat alami lonjakan kasus positif hingga 20 persen pada 2-3 bulan lalu, ungkap Welliam. Kejadian tersebut sempat membuat khawatir dalam menyiapkan pelaksanaan PON.
Setelah kasus berangsur turun dan mendapat izin dati Presiden Joko Widodo, PON ke-20 di Papua tetap dilaksanakan. Hanya saja belum ditetapkan apakah boleh ada penonton di lapangan atau tidak.
"Ada penonton atau tidak ada penonton masih akan disampaikan nanti," ujarnya.
Selama sisa waktu dua pekan jelang pelaksanaam PON, Satgas Covid-19 Provinsi Papua terus mempercepat vaksinasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, TNI, dan Polri.
Baca Juga: Lepas Kontingen DKI ke PON Papua, Anies Harap Jakarta Kembali Juara Umum
Welliam mengatakan, pihaknya menargetkan cakupan vaksinasi bisa tercapai hingga 70 persen di empat kabupaten/kota yang menjadi tempat penyelenggaraan turnamen.
"Kita lihat percepatan vaksinasi di empat kluster di Papua, kita lihat di kota Jayapura sendiri sudah 55,9 persen dosis pertama, Kabupaten Jayapura 50,8 persen, Mimika 54,3 persen, Merauke 60 persen. Lalu ada kabupatem penyangga Keerom 37,4 persen," ujarnya.
"Kami berharap vaksinasi dosis pertama bisa meningkat sehingga dosis kedua juga bisa dilakukan secara cepat, secara simultan. Sehingga angka 70 persen untuk pelaksanaan PON ini betul-betul jadi catatan," pungkasnya.