Vaksinasi PCV dilakukan introduksi di delapan wilayah di Provinsi Jawa Timur pada Juni 2021 dan enam wilayah di Provinsi Jawa Barat pada Juli 2021.
“Semula vaksinasi PCV secara nasional direncanakan pada 2024, tapi ini bisa dimajukan ke 2022. Tentunya ini akan menjadi berkah luar biasa bagi seluruh anak Indonesia,” kata Prof. Cissy yang pernah menjabat sebagai Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Berdasarkan hasil penelitian, bakteri pneumokokus menjadi penyebab sekitar 50 persen kasus pneumonia di Indonesia. Infeksinya bakteri tersebut mudah menular melalui percikan liur atau droplet.
Bakteri pneumokokus bisa menginfeksi seseorang tanpa menimbulkan gejala, namun orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain yang kondisi tubuhnya lebih rentan seperti anak balita dan kaum lanjut usia.
Selama ini, vaksinasi PCV hanya bisa diakses oleh masyarakat di fasilitas kesehatan dengan biaya mandiri sekitar sekitar Rp700.000 per satu dosis, padahal dosis lengkap vaksinasi PCV membutuhkan tiga kali suntikan.
“Masuknya vaksinasi PCV dalam program imunisasi dasar yang akan diterapkan tahun depan dipastikan akan membawa manfaat besar untuk penanganan pneumonia. Vaksinasi tidak hanya melindungi anak dari pneumonia tapi juga memperkecil kemungkinan anak menularkan infeksi pneumokokus pada anak atau orang lain,” kata Prof. Cissy.
Sekretaris Eksekutif Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Dr. dr. Julitasari Sundoro, M.Sc, M.P.H mengatakan pihaknya menyambut baik program vaksinasi PCV secara nasional yang dilakukan oleh pmerintah.
“Kalau vaksinasi PCV bisa dilakukan secara nasional dan merata, tentunya akan menurunkan angka kejadian pneumonia. Tak hanya itu, vaksinasi ini juga bisa menurunkan kasus radang telinga dan radang otak yang juga disebabkan oleh bakteri pneumokokus,” kata Julitasari.
Julitasari berharap program vaksinasi PCV disertai dengan edukasi kepada orang tua di seluruh Indonesia agar mereka mengikuti program pemerintah sehingga anak-anak bisa mendapatkan vaksin PCV. [ANTARA]
Baca Juga: Hari Pneumonia Sedunia: Mudah Terpapar, Lansia Sangat Dianjurkan Segera Vaksin Pneumonia