3. Hormon
Pada beberapa orang, kadar glukosa darah bisa sangat naik turun saat periode menstruasi. Hal itu dipengaruhi karena hormon. Pengidap diabetes disarankan harus memperhatikan faktor tersebut dan menyesuaikan pengobatannya.
Kehamilan juga bisa mengakibatkan gula darah berfluktuasi. Gula darah meningkat selama masa kehamilan disebut juga diabetes gestasional, perlu dipantau dan dikelola dengan sangat ketat untuk mencegah komplikasi apa pun.
4. Kurang tidur

Pola tidur yang tidak stabil dapat berpengaruh pada kadar gula darah. Tubuh manusia secara alami mencoba dan mengatur gula darah dengan pelepasan insulin sesuai dengan pola alami bangun dan tidur.
Pengidap diabetes yang sering bekerja dengan pola shift berbeda-beda, termasuk jam malam, mungkin merasa sulit untuk melakukan rutinitas yang sehat untuk mengontrol gula darah. Akibatnya kontrol gula darah juga terganggu.
5. Terlalu banyak konsumsi kafein
Kafein telah lama menjadi faktor kontroversial dalam diskusi tentang kontrol glukosa darah. Ada beberapa saran bahwa minuman berkafein memiliki beberapa kualitas pelindung.
Namun, studi kualitas tinggi terbaru juga menemukan bahwa ada dampak negatif dari kafein terkait manajemen gula darah tersebut.
6. Stres
Bukan hanya stres akut, tetapi kondisi kesehatan mental jangka panjang, kecemasan, dan depresi bisa berdampak pada cara tubuh mengatur insulin dan gula darah.
Dampak itu kemungkinan besar jadi lebih serius pada penderita diabetes. Stres yang meningkat akan membuat tubuh dalam keadaan 'melawan atau lari'. Akibatnya membuat sistem saraf siap untuk memberi tubuh lebih banyak glukosa.
Baca Juga: 4 Minuman yang Dipercaya Baik untuk Dikonsumsi Pasien Diabetes