Ancaman Varian Omicron di Akhir Tahun, Ini Respons Negara-negara Dunia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 30 Desember 2021 | 18:04 WIB
Ancaman Varian Omicron di Akhir Tahun, Ini Respons Negara-negara Dunia
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meskipun infeksi virus corona melonjak, angka kematian dan rawat inap relatif rendah, kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky pada Rabu.

Sementara rata-rata kasus harian tujuh hari saat ini adalah sekitar 240.400, atau naik 60 persen dibandingkan minggu sebelumnya, tingkat rawat inap untuk periode yang sama naik hanya 14 persen menjadi sekitar 9.000 per hari selama periode yang sama.

Kematian turun sekitar 7 persen menjadi 1.100 per hari, kata Walensky.

Skenario Pemerintah Hadapi Peningkatan Varian Omicron
Skenario Pemerintah Hadapi Peningkatan Varian Omicron

Beberapa ahli penyakit mempertanyakan aturan baru CDC yang mengurangi separuh periode isolasi untuk infeksi virus corona tanpa gejala, dengan mengatakan lebih banyak infeksi dapat terjadi.

Aturan baru itu tidak mengharuskan pengujian untuk memastikan bahwa seseorang tidak lagi menular sebelum mereka kembali bekerja atau bersosialisasi.

Sementara Inggris melaporkan 183.037 kasus COVID-19 pada Rabu, yang merupakan rekor baru. Irlandia juga melaporkan rekor kasus pada Rabu, dengan lebih dari 16.000 infeksi baru.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia tidak akan memberlakukan pembatasan baru di Inggris untuk membatasi penyebaran Omicron, yang sekarang menyumbang 90 persen dari semua infeksi masyarakat, menurut pejabat kesehatan.

Di Australia, tercatat 18.300 kasus baru, melampaui infeksi tertinggi pada Selasa sekitar 11.300 kasus.

Pemerintah sejumlah negara semakin khawatir dengan dampak ekonomi dari sejumlah besar orang yang terpaksa melakukan isolasi mandiri karena pernah melakukan kontak dengan penderita virus corona.

Baca Juga: Ada Varian Omicron, Italia Malah Longgarkan Aturan Isolasi dan Karantina

"Kami tidak bisa mengenyahkan orang-orang dari publik karena mereka kebetulan berada di tempat tertentu pada waktu tertentu," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison kepada wartawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI