Dengan mencermati tren peningkatan dan penurunan pada indikator-indikator tersebut, menunjukkan tingkat penularan dan jumlah orang positif tidak diikuti dengan kebutuhan perawatan dan kematian. "Hal ini menunjukkan kasus yang saat ini terjadi cenderung tidak bergejala atau bergejala ringan," imbuh Wiku.
Hal ini dapat terjadi karena 2 hal yaitu karakteristik varian Omicron yang beredar dan menginfeksi masyarakat cenderung bergejala ringan dan tanpa gejala. Lalu, terbentuknya kekebalan di masyarakat baik akibat tertular maupun yang dipicu vaksinasi. Namun fenomena ini tentu perlu untuk dipelajari lebih lanjut dengan metode penelitian yang baik dan benar sebelum dapat disimpulkan penyebabnya.
Terlepas dari itu, penting tetap berupaya menurunkan peningkatan kasus. Karena secara teori yang didukung beberapa hasil studi menyatakan potensi munculnya varian baru lebih tinggi seiring tingginya tingkat penularan. Adanya ruang bagi virus untuk menular sama dengan memberi kesempatan bermutasi menjadi varian baru.
Selain itu perlu disadari bahwa adanya keterbatasan fasilitas dan sumber daya kesehatan, serta adanya celah penularan yang meluas sama saja menempatkan kelompok rentan dalam risiko yang lebih tinggi. "Karena bukan tidak mungkin kelompok rentan tersebut adalah orang-orang terdekat yang kita cintai," pungkas Wiku.