"Hubungan antara karakteristik tidur berbasis actigraphy dan kualitas tidur yang dirasakan hanya sederhana," tulis peneliti.
Alat pelacak tidur bisa saja mengukur tidur malam yang nyenyak, tetapi seseorang sebenarnya masih bisa terbangun tengah malam akibat perasaan grogi.
Peneliti menyimpulkan bahwa persepsi tentang kualitas tidur akan tetap bersifat pribadi. Tetapi mungkin perlu diingat juga seberapa cepat tertidur, seberapa sering terbangun di malam hari, berapa lama berbaring sepanjang malam, serta seberapa baik kualitas tidur pada malam sebelumnya, sebelum memberikan penilaian tentang kualitas tidur semalam.