“Sedangkan kita saat ini memiliki lebih dari 500 ribu penjangkau lapangan. Bagaimana nasibnya mereka dan bagaimana perlindungan mereka. Dan ini bertentangan dengan program pemerintah, terkait dengan pencegahan infeksi menular seksual.”
Membongkar stigma terhadap kondom
Padahal, menurut Zoya, saat ini masyarakat membutuhkan edukasi yang lebih meluas untuk bisa menghapus dan membongkar stigma terhadap kondom. Keberadaaan RKUHP justru dianggap tidak tepat di tengah situasi saat ini.
Zoya menambahkan, bahwa semestinya ada aturan yang memberikan perlindungan bagi mereka yang melakukan edukasi terkait kontrasepsi, khususnya kondom ke masyarakat luas.
Di samping itu, Riska mengungkapkan bahwa aliansi RKUHP menuntut agar ada perubahan pada frasa pejabat berwenang untuk dihapus. Sedangkan, untuk frasa ‘relawan kompeten’ diganti menjadi relawan ‘terlatih’.
“Karena pada dasarnya semua orang seharusnya bisa memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi, jangan sampai hanya karena dianggap tabu dan semakin dikuatkan peraturan seperti RKHUP ini justru membuat edukasi hak kesehatan seksual dan reproduksi semakin buruk ke depannya,” tegas Riska.