“Dengan serplulimab angka harapan hidup 24 bulan jadi 43,1 persen dengan stadium lanjut, dibanding jika tidak berobat dengan serplulimab sekitar 7 persen dengan stadium yang sama,” katanya.
Serplulimab merupakan pelengkap dari pengobatan kanker yang sudah ada sebelumnya yaitu pembrolizumab, atezolizumab, dan durvalumab yang mengobati sel anti bodi. Serplulimab bekerja langsung dengan mematikan sel kanker atau dengan sifat imunoterapi PD-L1.
Serplulimab juga bisa dikombinasikan dengan pengobatan kemoterapi terlebih pada pasien yang sudah masuk kategori geriatri dan sering terpapar kemoterapi. Imunoterapi ini biasanya digunakan jika setelah pemeriksaan biopsi pada tumor terdapat angka Microsatellite instability (MSI) yang tinggi.
Hal inilah yang membuat PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF) meluncurkan obat Serplulimab untuk memperluas akses kesehatan bagi pejuang kanker.
"Ketersediaan Serplulimab merupakan bukti komitmen Kalbe dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi pasien kanker paru. Langkah ini juga merupakan inisiatif keberlanjutan kami dalam mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terintegrasi bersama seperti rumah sakit, tenaga kesehatan profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, dan para pemangku kewenangan terkait,” ujar Sie Djohan, Presiden Direktur KGbio sekaligus Direktur Kalbe.