Kanker Payudara Lebih Peluang Sembuh, Kenapa Waktu Terbaik Periksa Payudara Usai Menstruasi?

Minggu, 27 April 2025 | 10:06 WIB
Kanker Payudara Lebih Peluang Sembuh, Kenapa Waktu Terbaik Periksa Payudara Usai Menstruasi?
Ilustrasi Periksa Payudara Sendiri (Sadari) untuk deteksi dini kanker payudara. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Sebenarnya, kalau buat saya sih, punya sendiri, any time mau dikerjain silahkan. Tapi yang penting punya ritme. Kalau mau dikerjakan 3 bulan sekali, silahkan 3 bulan sekali kerjain,” lanjutnya.

Dokter Subspesialis Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam MRCCC Siloam Hospitals, Dr. dr. Andhika Rahman, Sp.PD-KHOM saat edukasi pasien di Jakarta, Selasa (22/4/2025) (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Dokter Subspesialis Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam MRCCC Siloam Hospitals, Dr. dr. Andhika Rahman, Sp.PD-KHOM saat edukasi pasien di Jakarta, Selasa (22/4/2025) (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Perlu diketahui, data The Global Cancer Observatory (Globocan) 2022 mencatat bahwa kanker payudara merupakan jenis kanker paling banyak ditemukan di Indonesia dengan lebih dari 66.000 kasus baru per tahun.

Lebih mirisnya lagi, kanker payudara menjadi penyebab kematian lebih dari 22.000 wanita Indonesia setiap tahunnya. Walaupun sudah banyak opsi terapi yang tersedia, lebih dari 70% pasien datang dalam kondisi lanjut (stadium III - IV), membuat opsi pengobatan menjadi lebih terbatas dan memperkecil kemungkinan sembuh sepenuhnya.

Dari tingginya data kematian inilah, menurut Dr. Andhika sangat penting kaum hawa lakukan deteksi dini seperti periksa payudara sendiri atau Sadari untuk meningkatkan peluang kesembuatan dan mempercepat penanganan. Apalagi pengobatan kanker payudara di Indonesai bisa menggunakan jaminan kesehatan nasional (JKN) seperti BPJS Kesehatan.

“Diagnosis yang akurat adalah fondasi dari semua pengobatan kanker. Biopsi, khususnya core needle biopsy dengan panduan USG, mampu memberikan gambaran lengkap tentang jenis dan sifat kanker. Ini sangat krusial untuk menentukan terapi yang paling tepat bagi pasien,” pungkas Dr. Andhika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI