Pasangan Ganjar-Puan sendiri hanya 21,6 persen. Mereka unggul dari pasangan yang diusung Golkar-PAN-PPP apabila Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mencalonkan Airlangga Hartarto-Erick Thohir 4,9 persen.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan Ganjar bisa bersaing dan kompetitif jika dipasangkan dengan sejumlah cawapres potensial lainnya. Tetapi ketika dipasangkan dengan Puan, perbedaannya dengan rival terlihat signifikan.
"Tapi ketika dipasangkan dengan Puan, posisi Ganjar di abwah dua nama yang selama ini kompetitif dengan dia, yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan," kata Saiful dikutip dari kanal YouTube SMRC TV bertajuk Peluang calon presiden pdip tanpa koalisi, Jumat (10/2/2023).
Kalau Pilpres mendatang terjadi seperti yang disimulasikan itu, tentu yang masuk putran kedua ialah pasangan Prabowo-Muhaimin dan Anies-AHY.
"PDI Perjuangan ditinggalkan. Kira kira begitu. Kalau ini bahkan Ganjar ditaru nomor satu. Kalau dia tidak berkoalisi dengan partai lain dan tidak ngajak tokoh lain dati partai yang lain, dia akan tersingkir," kata Saiful.
![Kader PDIP yang digadang-gadang menjadi Capres Ganjar Pranowo menanggapi pertanyaan soal kandidat yang akan diusung partai tersebut menjadi capres usai agenda HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran pada Selasa (10/1/2023). [Suara.com/Novian]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/10/95667-kader-pdip-yang-digadang-gadang-menjadi-capres-ganjar-pranowo.jpg)
SMRC juga membuat simulasi apabila PDIP mencalonkan Puan sebagai capres. Sementara Ganjar menjadi cawapres untuk Puan. Hasilmya pasangan Puan-Ganjar dari PDIP itu lebih anjlok dibanding simulasi pasangan Ganjar-Puan.
Pasangan Puan-Ganjar kembali menempati urutan ketiga dengan 9,8 persen. Sementara itu Prabowo-Muhaimin unggul dengan 35,4 persen, Anies-AHY 31,2 persen, dan terakhir Airlangga-Erick 6,0 persen.
"Hasilnya seperti ini. Sama, makin menjauh. Jadi kalau Puan nomor satu itu jeblok banget gitu ya. Dan Ganjar nggak bisa nolong keadaan itu,
"Pokoknya sudah tersingkir, yang tidak bisa masuk ke putaran kedua," kata Saiful.

Dari dua simulasi di atas, Saiful berkesimpulan bahwa berkoalisi wajib hukumnya untuk PDIP. Meski dua kali menang Pemilu dan mengantongi tiket mengusung sendiri capres-cawapres, PDIP tidak bisa melenggang sendirian bila kembali ingin menang.