"Sejauh ini yang berdampak justru cuma buat politisinya. Buat sepakbolanya belum banyak ya. Untuk politisinya berdampak besar, karena sepak bola ini mengandung unsur politik yang sangat seksi karena sepak bola itu kan penontonnya banyak. Dibanding cabang olahraga lain, sepakbola yang paling seksi," kata Akmal kepada Suara.com.
Terkait Erick Thohir, Akmal menilai memang sangat berpotensi bakal mendompleng elektabilitas Menteri BUMN tersebut dalam panggung politik nasional. Terlebih untuk kepentingan Pemilihan Presiden 2024 nanti yang begitu besar.
Ia mengungkapkan, tak heran jika menjadi Ketua Umum PSSI merupakan batu loncatan yang begitu mumpuni, termasuk bagi Erick Thohir. Apalagi kini nama Erick Thohir digadang-gadang menjadi cawapres.

"Kalau saya lihat sih, kemungkinan seperti itu. Ya artinya, dibuktikan saja nanti. Apakah bulan September beliau nanti nyalon jadi cawapres," ungkapnya.
Sebenarnya, Akmal mengemukakan, PSSI bisa membuat fakta integritas untuk kandidat ketua umum sebelum pemilihan ketum PSSI digelar.
Hal tersebut diperlukan agar siapapun yang nantinya terpilih menjadi pejabat federasi sepakbola nasional itu, tidak bakal mundur meninggalkan jabatan, entah sabgai ketua atau wakil ketua umum PSSI di tengah masa jabatan.
"Artinya, mereka bakal terus menjabat hingga masa jabatan berakhir," ujarnya.
Senada dengan Akmal Marhali, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menekankan agar Erick Thohir tidak menjadikan jabatan Ketum PSSI hanya menjadi batu loncatan untuk kepentingan politik jangka pendek.
"Saya menyeru dan saya memberikan imbauan moral kepada Mas Erick Thohir, saya berharap sekali PSSI jangan terjebak jangka pendek, terutama kepada konteks kepentingan politik jangka pendek," kata Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Baca Juga: Pastikan PSSI Tak Dijadikan Kendaraan Politik 2024, DPR akan Pantau Kinerja Erick Thohir Day to Day
Ia menegaskan, saat ini publik sudah lama menanti dan menunggu lama untuk perubahan di tubuh PSSI secara khusus, dan umumnya untuk sepakbola di Indonesia.