Suara.com - Sejumlah nama bursa calon wakil presiden atau cawapres untuk Ganjar Pranowo kini bermunculan secara serempak.
Adapun sosok Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengusulkan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) , Sandiaga Uno untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Menanggapi Mardiono, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menghormati masukan Mardiono. Meski begitu, Hasto urung menanggapi lebih apakah partainya akan mempertimbangkan saran Mardiono dan memutuskan nama Sandiaga sebagai cawapres Ganjar.
"Ya setiap ketum partai punya pandangan berdasarkan pemetaan atas politik yang berkembang, ya kami hormati pendapat dari setiap ketum," ujar Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (24/4/2023).
Melihat potensi Sandiaga Uno: Pendidikan cemerlang, jadi pengusaha, karier politik moncer
Wajar jika Mardiono mengusulkan nama Sandiaga sebagai orang yang nantinya akan mendampingi Ganjar di pesta politik mendatang.
Sebab, Sandiaga terbukti memiliki rekam jejak dan portofolio karier yang terbilang apik.
Soal pendidikan, pria kelahiran Pekanbaru ini merupakan seorang alumnus Wichita State University, Amerika Serikat. Kala lulus dari perguruan tinggi tersebut, Sandiaga menyandang predikat summa cum laude alias lulus dengan pujian tertinggi.
Tak cukup di situ, Sandiaga mengambil beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas George Washington, Amerika Serikat.
Baca Juga: Cari Sosok Cawapres Ideal Untuk Anies, NasDem: Tim Kecil Koalisi Perubahan Sedang Belanja Usulan
Bukan main, Sandiaga berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif atau GPA 4.0, yakni nilai tertinggi yang bisa diraih oleh seorang mahasisiswa.
Safari karier Sandiaga Uno: Jadi pengangguran hingga melalang buana di dunia bisnis
Sandiaga pernah mengalami masa pengangguran ketika perusahaan tempat ia bekerja mengalami palilit. Adapun usai ia lulus, Sandiaga bekerja di Bank Summa yang sempat tumbang.
Sontak, Sandiaga memutuskan untuk banting setir dan mencoba berbagai tempat kerja untuk mengais rejeki.
Sandiaga akhirnya 'hijrah' ke Singapura dan diterima kerja di Seapower Asia Investment Limited sebagai manajer investasi.
Usai selesai bekerja di perusahaan tersebut, Sandiaga melalang buana di berbagai perusahaan perbankan dan keuangan. Ia juga beberapa kali harus menghadapi krisis moneter ketika berkarier di berbagai perusahaan.