Dilobi Banyak Parpol untuk Jadi Cawapres, Mengintip Kehebatan Khofifah Indar Parawansa

Senin, 07 Agustus 2023 | 13:05 WIB
Dilobi Banyak Parpol untuk Jadi Cawapres, Mengintip Kehebatan Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di acara Petik Laut di Pantai Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Rabu (2/8/2023). (Dok: Pemprov Jatim)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat. Dari sejumlah nama bakal calon wakil presiden (bacawapres), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, salah satu yang banyak dilirik.

Sebelumnya, ia pernah dilirik oleh Partai NasDem untuk jadi bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Selain itu, Khofifah juga mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik, terkait peluangnya menjadi bacawapres.

"Beberapa (partai) melakukan komunikasi," kata Khofifah kepada wartawan di sela-sela acara "Gathering Alumni Unair" di Jakarta, Minggu (6/8/2023).

Meski begitu, Khofifah tidak menyebut partai politik mana saja yang telah mendekati dan melobinya agar mau menjadi bakal cawapres.

Kader Nahdlatul Ulama itu juga belum menyatakan kesediaannya untuk diusung menjadi bakal calon cawapres.

"Kami endapkan dulu sampai pada proses konfirmasi proses pengambilan keputusan bersama, sehingga saat ini tidak pada posisi 'yes or no'," ucapnya.

Lantas, seperti apa sosok Khofifah Indar Parawansa yang mengaku banyak dilirik parpol untuk jadi bacawapres? Simakulasan berikut ini.

Rekam jejak Khofifah Indar Parawansa

Baca Juga: KPU Pastikan Gugatan Batas Usia Minimum Capres Cawapres Tak Ganggu Tahapan Pemilu 2024

Khofifah Indar Parawansa kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2018-2023. Ia merupakan salah satu politikus tersohor di Indonesia.

Selain sebagai politikus, Khofifah juga merupakan kader dan aktivis perempuan ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama.

Karier politik perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 ini dimulai saat ia berusia 27 tahun ketika menjadi anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1992-1997.

Pada pemilu selanjutnya, tahun 1997, Khofifah kembali terpilih menjadi anggota DPR. Namun pada periode itu, ia hanya dua tahun duduk di parlemen.

Sebab pada 1998 terjadi peristiwa politik di Indonesia dan yang membuat rezim beralih dari Orde baru ke era Reformasi.

Ketika pemilu pertama di era reformasi digelar pada 1999, Khofifah pindah gerbong politik ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dibentuk oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI