"Itu mertuanya Ibu Iriana, ibunya Pak Jokowi, waktu meninggal dunia kan (Iriana) nggak melayat kok. Malah sampai tahlilan terakhir kalau gak salah seribu hari nggak hadir juga kok," beber Rudy.
"Ngapain sakit hati karena bu Mega? Wong mertuanya sendiri aja tidak dihargai oleh beliau, tidak dihormati. Emang siapa yang membesarkan Pak Joko Widodo? Sampai bisa menjadi presiden. Kalau Pak Joko Widodo nggak jadi presiden, kan (Iriana) nggak jadi ibu negara," lanjut Rudy.
Ungkap Jokowi minta tiga periode
Rudy tanpa ragu menyebut Jokowi dan keluarganya sempat meminta PDIP untuk memperpanjang masa jabatannya menjadi tiga periode. Namun, kata Rudy, permintaan Jokowi tidak dikabulkan oleh PDIP yang taat kepada konstitusi.
"Alasan kami akhirnya menganggap Jokowi tidak tegak lurus dengan partai, yang pertama karena minta perpanjangan masa jabatan, minta tiga periode. Lah, Bu Mega itu orang yang taat dan patuh terhadap konstitusi," ujar Rudy.
Sindir Gibran yang dapat rekomendasi PDIP di Pilkada Solo
Dalam kesempatan ini, Rudy turut menyindir Gibran. Ia menyebut anak Jokowi itu bisa mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo berkat mendapat rekomendasi dari PDIP, khususnya dari Megawati.
Menurut Rudy, Megawati sangat menyayangi Presiden Jokowi. Hal itu membuat Megawati menyetujui pencalonan Gibran sebagai Wali Kota Solo.
"Yang berjuang untuk rakyat itu PDIP. Anak (Gibran) beliau (Jokowi) itu dapat rekomendasi dari Megawati Soekarnoputri karena Bu Mega punya hak prerogatif dan masih sayang kepada Pak Joko Widodo yang saat itu belum ketahuan bobroknya," ucap FX Rudy.
Baca Juga: Elektabilitas PSI Masih 0,9 Persen, Kaesang Pantang Mundur!
Gibran bela sang ibu