Manipulasi data seperti itu dianggapnya sama saja dengan merebut hak rakyat,pemilih untuk mengetahui kebenaran soal rekam jejak mereka.
“Mereka jelas berupaya memanipulasi penilaian para pemilih. Publik pada akhirnya menjadi tidak tahu bagaimana rekam jejak caleg tersebut, apalagi dia pernah tersangkut kasus korupsi yang merupakan kejahatan luar biasa,” tandas Neni.