Suara.com - Permainan Latto-Latto tengah populer dimainkan anak-anak hingga orang tua saat ini. Pada dasarnya, latto-latto bukanlah permainan baru melainkan telah populer pada era 60 hingga 70-an di berbagai negara di dunia.
Dibalik keasikan permainan Latto-Latto, ternyata terdapat sejumlah bahaya mainan dua bola yang dikaitkan ini yang perlu diwaspadai.
Berikut ini bahaya main Latto-Latto dan dampak permainan tersebut.
Latto-Latto Pecah Mengenai Mata Anak
Pada Minggu (8/1), seorang anak berinisial AN pulang ke rumah setelah bermain Latto-Latto bersama teman-teman. Mata sang anak terlihat memerah.
Ayah korban pun mengatakan Latto-Latto yang dimainkan sang anak pecah. Kemudian, pecahan tersebut menancap ke mata.
Sebelumnya, AN dibawa ke Kimia Farma kemudian dirujuk ke RSUD Soedarso. Setelah beberapa waktu di rawat, ternyata AN harus dioperasi.
Insiden kedua dialami oleh seorang anak dalam video yang tersebar di media sosial warga Pajampangan, Kabupaten Sukabumi. Dalam foto itu, terlihat seorang anak yang berbaring dengan mata diperban. Sang anak pun mengalami kebutaan pada mata sebelah kanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, sang anak duduk di kelas III SD. Anak tersebut pun kini sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Viral Foto Seorang Anak Alami Kebutaan, Latto-latto Mulai Makan Korban?
Insiden Kecelakaan Permainan Latto-Latto Di Amerika
Pada 1968, Latto-Latto muncul dengan nama Clackers Ball yang berbahan kaca. Anak-anak pun banyak memainkannya hingga muncul insiden pecahnya Latto-Latto .
Setelah itu permainan Latto-Latto pun beralih menjadi plastik. Namun ternyata Latto-Latto dari plastik juga bukanlah solusi karena lebih mudah meledak daripada kaca.
Pada 12 Februari 1971, empat anak di AS mengalami cedera akibat Latto-Latto. Food and Drug Administration pun kemudian mengeluarkan peringatan nasional terkait permainan itu.
Badan itu menguji perusahaan pembuat Latto-Latto untuk menentukan kecepatan dan potensi pecah sebelum melarang. Setelah larangan muncul, larangan ini menarik perhatian komunitas Society for the Prevention of Blindness untuk melawan Latto-Latto yang berpotensi merusak serta membutakan mata.
Melukai Kepala