- Merasa Gelisah: Ketika ditanya tentang siapa yang mereka ajak bicara di dunia maya.
- Emosional: Berubah menjadi sangat emosional atau mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
Langkah Pencegahan
Untuk mencegah child grooming, orang tua dapat melakukan beberapa langkah:
1. Membangun Komunikasi Terbuka: Menjaga komunikasi yang terbuka dengan anak agar mereka merasa aman untuk bercerita.
2. Mengajarkan Anak: Mengajarkan anak untuk mengenali tanda-tanda bahaya dan cara meresponsnya dengan tepat.
3. Mengawasi Aktivitas Online: Mengawasi aktivitas online anak tanpa memata-matai, tetapi dengan cara yang lebih terbuka dan komunikatif.
4. Mendorong Bercerita: Mendorong anak untuk selalu bercerita jika ada hal yang membuat mereka merasa aneh atau tidak nyaman.
5. Mengajarkan Consent: Mengajarkan tentang consent dan hubungan romantis untuk membantu anak memahami batasan-batasan tubuh mereka.
Siapa pelaku child Grooming?
Pelaku child grooming dapat berasal dari berbagai latar belakang dan profil. Berikut adalah beberapa jenis pelaku yang umum:
1. Orang Asing
- Pelaku child grooming sering kali adalah orang asing yang tidak dikenal oleh korban. Mereka dapat menggunakan identitas palsu dan berinteraksi dengan korban melalui media sosial atau platform daring lainnya.
2. Orang yang Dikenal Korban
- Pelaku juga bisa merupakan orang yang dikenal oleh korban, seperti anggota keluarga, teman, atau rekan kerja. Mereka dapat menggunakan hubungan yang sudah ada untuk mendapatkan kepercayaan korban dan keluarganya.