
Sie Reuboh adalah olahan daging sapi yang direbus dalam campuran cuka aren, bawang, dan aneka rempah. Rasanya asam, gurih, dan sedikit pedas sangat menggugah selera.
Dalam bahasa Aceh, "Sie" berarti daging, dan "Reuboh" berarti rebus. Secara harfiah, Sie Reuboh berarti daging rebus.
Makanan ini dulunya dibuat untuk mengawetkan daging dalam waktu lama tanpa pendingin.
Sampai sekarang, Sie Reuboh masih menjadi menu andalan di berbagai warung makan tradisional di Lhokseumawe, terutama saat bulan Ramadan dan acara kenduri.
3. Kuah Pliek U

Ini adalah sayur khas Aceh yang kaya rasa dan penuh gizi. Terbuat dari beragam sayuran lokal yang dimasak dengan "pliek u" fermentasi kelapa tua, sehingga menghasilkan rasa unik, gurih, dan sedikit asam.
Makna di balik nama "Kuah" berarti kuah atau sup, dan "Pliek U" adalah inti dari masakan ini, yakni bumbu fermentasi kelapa.
Makanan ini melambangkan kebersamaan, karena biasanya dimasak dalam jumlah besar untuk acara gotong royong atau pesta rakyat.
Kuah Pliek U mudah ditemukan di rumah makan Aceh tradisional di Lhokseumawe, dan tetap jadi buruan wisatawan yang ingin merasakan rasa autentik Aceh.
Baca Juga: 7 Kuliner Khas Makassar yang Wajib Dicicipi saat Liburan, Dari Coto hingga Barongko
4. Eungkot Paya