Suara.com - Di balik gemerlap dunia manga dan anime yang mendunia, ada satu nama yang berdiri menjulang sebagai seorang legenda hidup: Eiichiro Oda. Siapa sebenarnya sosok kreator manga One Piece ini?
Bagi jutaan penggemar di seluruh dunia, namanya adalah sinonim dari petualangan, persahabatan, dan impian tanpa batas melalui mahakaryanya, One Piece.
Jauh dari sorotan panggung, Oda adalah seorang seniman yang mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan salah satu cerita terlaris sepanjang masa.
Lahir pada 1 Januari 1975 di Kumamoto, Jepang, Oda telah membulatkan tekadnya sejak usia yang sangat belia.
Ia pernah berkata bahwa pada usia empat tahun, ia memutuskan untuk menjadi seorang seniman manga demi menghindari keharusan mendapatkan "pekerjaan lebih nyata".
Keputusan masa kecil ini ternyata menjadi gerbang menuju takdirnya yang luar biasa. Ayahnya, seorang karyawan yang gemar melukis, mungkin turut menanamkan benih kreativitas dalam dirinya.
Inspirasi terbesar Oda datang dari mangaka legendaris lainnya, Akira Toriyama, dengan serial Dragon Ball yang fenomenal. Oda tak segan mengakui bahwa karya Toriyama memberinya pengaruh besar.
Sementara itu, ketertarikannya pada dunia bajak laut dipicu oleh serial animasi televisi populer berjudul Vicky the Viking yang ia tonton di masa kecilnya.
Kombinasi antara pertarungan epik dan petualangan di lautan luas inilah yang nantinya menjadi fondasi dari dunia One Piece.
Baca Juga: Di Balik Larangan Bendera One Piece, Ada Pencipta yang Bekerja Sampai Lupa Pulang
Perjalanan karier Oda sebagai seorang mangaka profesional dimulai pada usia 17 tahun. Karyanya yang berjudul Wanted! berhasil memenangkan berbagai penghargaan, termasuk juara kedua dalam ajang bergengsi Tezuka Award pada tahun 1992.

Kemenangan ini membukakan pintu baginya untuk bekerja di majalah Weekly Shonen Jump, tempat ia mengasah kemampuannya sebagai asisten dari beberapa mangaka ternama.
Ia pernah menjadi asisten untuk Nobuhiro Watsuki dalam penggarapan manga Rurouni Kenshin (Samurai X), sebuah pengalaman yang diakui Watsuki sangat berharga, bahkan Watsuki memuji Oda atas kontribusinya dalam penciptaan karakter Honj Kamatari.
Selama periode inilah, Eiichiro Oda mulai menggambar cerita pendek bertema bajak laut yang ia beri judul "Romance Dawn".
Cerita ini menampilkan prototipe karakter yang kelak dikenal seluruh dunia sebagai Monkey D. Luffy. "Romance Dawn" menjadi cikal bakal dari apa yang akan menjadi sebuah fenomena global.
Pada tahun 1997, One Piece akhirnya memulai serialisasinya di majalah Weekly Shonen Jump dan dengan cepat meroket menjadi manga terpopuler di Jepang, meneruskan takhta yang sebelumnya dipegang oleh Dragon Ball.
Kesuksesannya tak terbendung. Hingga hari ini, One Piece telah terjual lebih dari 520 juta kopi di seluruh dunia, memecahkan Guinness World Record sebagai "seri komik terbanyak yang diterbitkan oleh satu penulis tunggal".
Popularitasnya yang luar biasa membuat Oda dinobatkan sebagai salah satu seniman yang telah mengubah sejarah manga.
Di balik kesuksesan manga One Piece, Oda dikenal sebagai seorang perfeksionis dengan etos kerja yang luar biasa.

Menurut para editornya, ia adalah pekerja keras yang hanya tidur sekitar tiga jam setiap hari untuk memastikan setiap detail ceritanya sempurna.
Dedikasinya yang total ini juga berarti pengorbanan personal. Oda menikah dengan Chiaki Inaba, seorang mantan model yang pernah memerankan karakter Nami dalam sebuah pertunjukan panggung One Piece pada tahun 2002.
Dari pernikahan mereka, lahir dua orang putri. Namun, karena kesibukannya, dilaporkan bahwa Oda tinggal terpisah dari keluarganya dan hanya bertemu mereka seminggu sekali.
Selain dedikasinya pada manga, Oda juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia menyumbangkan 800 juta yen untuk kampung halamannya, Prefektur Kumamoto, setelah gempa dahsyat melanda wilayah itu pada tahun 2016.
Sumbangan besar tersebut diberikan dalam dua tahap, satu atas nama Luffy dan satu lagi atas namanya sendiri, menunjukkan betapa besar cintanya pada daerah asalnya.