Keterlibatan Oknum Babinsa Ikut Dukung Capres Dikutuk Aktivis 1998

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 07 Juni 2014 | 14:02 WIB
Keterlibatan Oknum Babinsa Ikut Dukung Capres Dikutuk Aktivis 1998
Aktivis tolak anggota TNI aktif politik praktis (suara.com/Nikolaus Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis yang tergabung dalam Barisan Pembangunan Anak Bangsa - Sipil orasi untuk menolak keterlibatan anggota TNI aktif dan dugaan intimidasi oleh oknum Badan Pembina Desa (Babinsa) kepada warga menjelang Pemilu Presiden 2014. Orasi dilakukan di depan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2014).

Aksi tersebut dimotori oleh aktivis 1998, Andi Saiful Haq dan kawan-kawan. Mereka menilai dugaan intimidasi yang dilakukan oknum Babinsa untuk mendukung salah satu pasangan capres-cawapres menggambarkan masih adanya ketidaknetralan TNI di pemilu. Padahal, TNI harus netral.

Aktivis menyampaikan tiga poin penolakan keterlibatan anggota TNI di pemilu.

Pertama, mengutuk tindakan intimidasi terhadap warga desa karena hal itu merupakan ancaman terhadap demokrasi dan masa depan peradaban politik kebangsaan.

Kedua, mendorong TNI profesional demi terciptanya pemilu yang damai dan demokratis.

Ketiga, masyarakat sipil siap menjaga dan melindungi kehidupan demokrasi di Indonesia, bersama TNI/Polri menciptakan pemilu yang aman.

Aktivis Barisan Pembangunan Anak Bangsa - Sipil mendukung pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla karena mereka berasal dari sipil.

"Kami Jokowi-JK tidak bisa dikalahkan, kecuali dengan uang dan intimidasi," kata salah satu orator.

Para aktivis berharap masyarakat Indonesia tidak terpengaruh dengan intimidasi dan godaan uang.

Aksi ini terkait dengan kasus yang dilaporkan tim hukum Jokowi-JK kepada Bawaslu baru-baru ini. Mereka melaporkan adanya oknum Babinsa yang ikut terlibat dalam politik praktis, yakni menggalang dukungan untuk capres tertentu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI