Warga Setuju Motor Dilarang Lewat Thamrin, Tapi...

Kamis, 13 November 2014 | 08:23 WIB
Warga Setuju Motor Dilarang Lewat Thamrin, Tapi...
Pengendara sepeda motor yang melintas di kawasan Bundaran HI Jakarta, Rabu (12/11). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Rencana pelarangan peredaran sepeda motor di jalan protokol Ibu Kota Jakarta menuai pro kontra di tengah masyarakat. Rencana yang bertujuan untuk mengurai kemacetan tersebut akan dites dulu mulai Desember 2014 di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat sampai Jalan MH. Thamrin.

Sebagian masyarakat setuju dengan kebijakan tersebut asalkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin ketersediaan fasilitas angkutan massal yang baik dan teratur terlebih dulu.

"Kami sih setuju aja, tapi transportasinya yang digunakan (pengganti motor) juga harus nyaman," kata warga Jakarta Barat, Barry Asdi, kepada suara.com, Kamis (13/11/2014).

Barry mengatakan masyarakat Jakarta sudah pasti akan memilih angkutan massal, asalkan nyaman, aman, dan tarifnya terjangkau. Nyaman berarti jumlah armadanya banyak sehingga penumpang tidak berdesak-desakan seperti 'ikan sarden' seperti sekarang.

"Kalau ada yang nyaman, murah kenapa mesti pake kendaraan pribadi yang bikin capek, ye kan," kata Berry.

Senada dengan Barry, Ruhaedi Kurniawan, juga akan mendukung peraturan itu walaupun sesungguhnya masih berat hati. Ia berat hati karena pemerintah bukannya menyediakan fasilitas angkutan massal yang memadai dulu, tapi malah akan membatasi sepeda motor.

"Menurut gue sih kagak efektif karena transportasinya juga kan belum mendukung (kecuali kalau sudah mendukung). Kami terganggu banget sebenarnya, tapi kalau memang itu peraturan pemerintah ya apa boleh buat. Gue sih hanya mengikuti peraturan yang berlaku," kata Ruhaedi.

Pemerintah Daerah DKI Jakarta mengatakan sebagai kompensasi pembatasan sepeda motor, terutama selama uji coba Desember nanti, ada beberapa solusi yang diberikan kepada masyarakat.

Pertama, dengan menyediakan lima bus tingkat Jakarta City Tour secara cuma-cuma. Tiap bus berkapasitas 60 orang. Jam operasinya pukul 05.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB.

Selain angkutan umum gratis, Pemerintah Jakarta juga menawarkan lahan parkir alternatif, di antaranya di tempat parkir milik Carrefour Duta Merlin, IRTI Monas, dan gedung Sarinah. Jadi, pengguna sepeda motor bisa menitipkan kendaraan di sana sebelum beralih ke angkutan umum.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI