Kubu Agung Mau Damai Bila Kubu Aburizal Dibubarkan

Siswanto Suara.Com
Selasa, 09 Desember 2014 | 16:01 WIB
Kubu Agung Mau Damai Bila Kubu Aburizal Dibubarkan
Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional IX yang di adakan di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Senin (8/12) dini hari. Dari tiga calon yang maju, Agung b
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi senior Partai Golkar Anton Lesiangi mengatakan tidak mungkin Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengesahkan kepengurusan Partai Golkar periode 2014-2019 selama dua kelompok yang berseteru belum mau berdamai.

"Jadi, dia (Kemenkumham) minta supaya dua (kelompok) ini berdamai dulu," kata Anton kepada suara.com, Selasa (9/12/2014).

Seperti diketahui, kelompok Aburizal mempercepat penyelenggaraan Munas tahun ini. Kelompok Agung Laksono yang tadinya menginginkan partainya tetap konsisten gelar Munas tahun 2015, akhirnya melaksanakan Munas tandingan.

Aburizal menyelenggarakan Munas di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, 30 November sampai 4 Desember 2014. Setelah itu, Agung Laksono melaksanakan Munas di Ballroom Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (6/12/2014) malam dan berakhir Senin (8/12/2014) dini hari. Setelah itu, kedua kubu ini sama-sama mendaftarkan kepengurusan masing-masing ke Kemenkumham pada Senin (8/12/2014).

Anton menegaskan kelompok Agung Laksono baru mau berdamai kalau kelompok Aburizal dibubarkan terlebih dahulu.

"Kalau tidak mau bubar, biar begini saja, tidak apa apa. Jalan terus, tanpa keputusan. Nanti kita buktikan di kitab, siapa tabur, siapa tuai. Kita buktikan yang terbaik. Nanti rakyat akan dukung yang terbaik, yaitu kita (kubu Agung Laksono)," kata Anton.

Anton mengatakan Partai Golkar yang dipimpin oleh Agung Laksono menjadi pendukung pemerintahan Joko Widodo.

"Kita hormati pemerintah. Pemerintah sekarang ini sudah terima (pendaftaran) dua kelompok. Dia (Kemenkumham) tidak akan putuskan (sebelum ada perdamaian dua kelompok) karena tidak mau cari penyakit," kata Anton.

Ditanya, siapa tokoh yang saat ini memiliki pengaruh kuat untuk menyatukan Golkar kembali? Anton mengatakan, "Tidak ada."

Ketika ditanya apakah mantan Ketua Umum Partai Golkar yang juga Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bisa menjadi penengah? Anton menjawab, "tidak. Saya tahu Pak JK."

Anton mengatakan kelompoknya tidak masalah dengan kondisi seperti sekarang.

"Tidak apa-apa. Kita bisa berada karena dipilih oleh rakyat," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI