Soal Hukum, Edo Kondologit Nilai Jokowi Lebih Tegas daripada SBY

Jum'at, 22 Mei 2015 | 06:39 WIB
Soal Hukum, Edo Kondologit Nilai Jokowi Lebih Tegas daripada SBY
Penyanyi Edo Kondologit ikut memperingati 17 tahun reformasi di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2015) [suara.com/Agung Sandy Lesmana]

Suara.com - Pemerintahan Joko Widodo dianggap lebih memiliki ketegasan dibanding pemerintahan sebelumnya mengenai penegakkan hukum.

Hal itu dikatakan penyanyi Edo Kondologit saat menghadiri Peringatan 17 Tahun Reformasi di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2015).

Menurut Edo, ketegasan Jokowi dalam hal penegakkan hukum yakni, menolak grasi beberapa terpidana mati kasus narkoba.

"Yang saya lihat, kita lebih jelas soal penegakan hukum. Misalnya masalah hukuman mati yang selama ini banyak negara mengintervensi. Tetapi jokowi tenang-tenang saja. Mohon maaf jaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kita masih bisa barganing dengan tahanan," kata Edo.

Penyanyi asal Papua tersebut mengaku sangat memuji keberanian Jokowi yang tidak bisa diintervensi negara asing dan tetap melaksanakan hukuman mati kepada para terpidana kasus narkoba.

"Jokowi enggak takut. Ini hukum gw, hukum negara gw. Bagi saya itu keren banget gitu loh," katanya.

Seperti diberitakan, pemerintah Indonesia  telah melaksanakan eksekusi mati terpidana mati tahap dua. Sebelumnya enam terpidana sudah menjalani eksekusi hukuman mati pada 18 Januari lalu. 9 terpidana mati kasus narkoba yang telah dieksekusi diantaranya yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran alias Mark warga negara Australia. Serge Areski Atlaoui warga negara Perancis. Rodrigo Gularte warga negara Brazil. Silvester Obiekwe Nwolise dan Okwudili Oyatanze warga negara Nigeria. Raheem Agbaje Salami warga negara Spanyol. Martin Anderson alias Belo warga negara Ghana, dan Zainal Abidin warga negara Indonesia. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI