Suara.com - Setelah pulang dari kunjungan kerja selama tiga hari di Singapura, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan hasilnya positif untuk pembangunan Jakarta.
"Saya kira hasilnya cukup menggembirakan, karena dari pertemuan dengan orang Indonesia di sana, kita sudah dapat CV (curriculum vitae) 100 lebih," ujar Ahok di Hotel Saripan Pacific, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2015).
Selama di Singapura, Ahok bertemu dengan profesional muda asal Indonesia yang bekerja di sana. Sebagian dari mereka menyatakan tertarik untuk kembali ke Tanah Air dan bekerja di Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta. Ahok mengatakan mereka sudah mengirimkan lamaran kerja.
Kemudian Ahok bercerita pada Selasa (20/10/2015), dia melanjutkan pertemuan dengan pengusaha Singapura.
"Dilanjutkan lagi dengan pertemuan bisnis dengan 300 orang lebih, kita bicarakan tentang proyek-proyek di Jakarta, kita pengen jaminan ada aset manajemen masuk di situ," kata Ahok.
Dalam pertemuan tersebut, kata Ahok, para pengusaha Singapura menyatakan kekhawatiran mereka bila menanamkan modal di Jakarta, apalagi kalau Ahok tidak menjadi gubernur lagi pada tahun 2017.
"Justru saya lagi menyiapkan kalau saya tidak lagi jadi gubernur nanti, justru patungan ramai-ramai di aset manajemen company, supaya tidak diganggu-ganggu lagi sama orang lain, biayain," kata Ahok.
"Kita juga ada Keppres untuk infrastruktur dan transportasi kita bisa beli kembali, kalau nggak menguntungkan bisa kembali," Ahok menambahkan.
Setelah mendapatkan pemaparan Ahok, sebagian pengusaha Singapura mulai tertarik investasi di Jakarta, terutama di sektor infrastruktur untuk persiapan pelaksanaan Asian Games, pembangunan Light Rail Transit, dan pengelolaan sampah.
"Mereka kelihatannya pada mau. Oh di semua (bidang), kita sudah kasih point-point, kira-kira kita butuh 30 miliar dolar," kata Ahok.