Pada pukul 19.28 WIB, rombongan yang dipimpin oleh Kepala Bagian Operasional Polresta Yogyakarta, Kompol Sigit Haryadi, datang ke lokasi acara. Dia dengan tiba-tiba memasuki lokasi acara dan mencari-cari penanggung jawab acara. Tanpa meminta izin dengan sopan, dia tiba-tiba masuk ke dalam Kantor AJI Yogyakarta. Saat ditemui panitia acara, Sigit lalu dengan emosional menyatakan acara harus dibubarkan.
"Kapolda DIY memerintahkan kegiatan ini harus dibubarkan," kata dia dengan suara keras. Sigit, sebelumnya, di tahun 2014 lalu, juga pernah melarang AJI Yogyakarta memutar film Senyap. Negosiasi antara Panitia Acara dari AJI Yogyakarta dengan Sigit berlangsung emosional. Saat itu, para aktivis LBH Yogyakarta dan aktivis gerakan masyarakat sipil lainnya mempertanyakan sikap kasar Sigit. Di tengah perdebatan keras itu, Sigit pergi meninggalkan ruangan. Pada pukul 19.46 WIB, sebagai bentuk solidaritas, seratusan hadirin berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pada pukul 19.52 WIB, sekitar 20-an massa yang sebagian memakai seragam FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI Polri) mendatangi lokasi acara. Mereka ditemani oleh pendiri Front Anti Komunis Indonesia (FAKI), Burhanudin.
Massa yang datang itu mengatasnamakan Ormas FKPPI DIY. Sejak kedatangan massa ini, situasi mulai ricuh karena mereka meneriaki peserta acara agar membubarkan diri. Seperti, "Kalau tidak bisa dibina, diratakan wae." atau "Ngeyeldifisik.", "Bubarkan propaganda komunis!" dan lain sebagainya. Pada pukul 20.11 WIB, satu truk polisi mendekat ke lokasi acara.
Pada pukul 20.14 WIB, Kepala Bagian Operasional Polresta Yogyakarta, Kompol Sigit Haryadi menyatakan, "Kawan-kawan tamu yang diundang, silakan pergi meninggalkan tempat. Saya tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi setelah ini."Setelah massa itu datang, Sigit menggunakan momentum itu untuk meminta dengan intimidatif kepada panitia agar acara dibubarkan.
"Kalau rekan-rekan mencintai Yogyakarta tolong hentikan, saya tidak mau ada konflik fisik. Tidak ada faktor X, saya hanya ingin kondusif. Mari kita angkat city of tolerance. Kami sarankan kegiatan untuk dihentikan," kata Sigit kepada hadirin. Sigit juga menyatakan kegiatan di AJI Yogyakarta mengganggu ketentraman warga.
"Kegiatan ini harus dibubarkan," kata dia. Seruan Sigit diprotes hadirin. Protes itu dibalas oleh massa FKPPI DIY dengan makian kata-kata kotor.Di tengah kericuhan itu, Ketua RT Pakel Baru (tempat kantor AJI Yogyakarta berada) dan Lurah Sorosutan menengahi perdebatan. Ketua RT bilang, kegiatan di AJI Yogyakarta harus dihentikan. Alasannya, meski dimintai izin, dia tidak menerima penjelasan soal materi film. Salah satu polisi juga sempat menyerahkan surat pernyataan Ketua RW VIII Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Surat itu meminta acara dibubarkan dan tidak berizin serta bisa memunculkan konflik.
Karena perdebatan mengarah ke situasi yang semakin emosional, Ketua AJI Yogyakarta, Anang Zakaria, minta agar pihak kepolisian yang secara resmi membubarkan acara. "Tapi, harus dengan surat resmi!" kata Anang. Kabag Operasional Polresta Yogyakarta, Kompol Sigit Haryadi, kemudian membubarkan acara secara lisan. Dia menyatakan meminta kegiatan di AJI Yogyakarta dihentikan karena berpotensi menimbulkan konflik.
"Saya tidak mau ada konflik fisik," kata dia.