Wah! Pilot Guyon Soal Tabrakkan Pesawat Berisi Mantan PM Thailand

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2016 | 19:11 WIB
Wah! Pilot Guyon Soal Tabrakkan Pesawat Berisi Mantan PM Thailand
Ilustrasi kokpit (shutterstock)

Suara.com - Sebuah maskapai penerbangan di Thailand meminta maaf setelah sekumpulan rekan dari seorang pilot bergurau soal rencana menabrakkan pesawat yang hendak diterbangkannya dengan mantan perdana menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, di atasnya. Gurauan tak lucu itu dilakukan di sebuah grup obrolan ponsel mereka.

Tangkapan layar percakapan yang dilakukan pada Minggu (12/6/2016) itu bocor ke media sosial. Alhasil, maskapai yang bersangkutan, Nok Air, dihujani kritik. Direktur maskapai Nok Air, Patee Sarasin, dalam kicauan Twitternya mengatakan, "perilaku ini tidak bisa ditolerir".

"Saya sendiri yang akan menelepon Yingluck dan meminta maaf, Nok Air tidak berpolitik, saya tidak akan membiarkan ini," katanya.

Yingluck Shinawatra menjadi perdana menteri Thailand usai memenangkan pemilu pada tahun 2011. Namun, pemerintahannya dikudeta pada tahun 2014.

Kendati begitu, Yingluck masih populer di kalangan masyarakat pedesaan, sedangkan banyak orang di perkotaan yang tidak menyukai keluarganya, terutama sang kakak, Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri yang juga digulingkan dari kekuasaannya lewat kudeta militer tahun 2006.

Pada Minggu, Yingluck sedang berjalan menuju pesawat maskapai Nok Air di kota Provinsi Phrae saat seorang pilot pesawat mengambil fotonya lalu mengunggahnya ke grup obrolan. Ia menyertakan komentar: "Ada mangsa di atas pesawat".

Seorang kawan berkomentar, "Ooh lakukan saja". Kemudian, seorang kawan lainnya berkomentar, "ayolah lakukan CFIT", sedangkan orang ketiga mengatakan, "Orang yang sangat-sangat penting, mendaratlah dengan selamat". Sebagai informasi, CFIT adalah jargon dalam dunia penerbangan yang merupakan kependekan dari "controlled flight into terrain" atau menabrakkan diri.

Tidak diketahui apakah kawan-kawan si pilot adalah pilot juga. Di laman Facebooknya, Yingluck, pada Senin (13/6/2016), mengatakan, ia berharap agar insiden ini menjadi pelajaran "untuk tidak menggunakan perilaku pribadi dalam pekerjaan profesional, terutama apabila itu berkaitan dengan keselamatan dan nyawa".

Nok Air juga mengunggah pernyataan permintaan maaf di laman Facebook perusahaan. (News.com.au)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI