Hanoman Diibaratkan Ahok, Kresna Jadi Jokowi, Siapa Sengkuninya?

Rabu, 14 Desember 2016 | 13:48 WIB
Hanoman Diibaratkan Ahok, Kresna Jadi Jokowi, Siapa Sengkuninya?
Pelukis asal Malang, Jawa Timur, Eko Bandoyo, bertemu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Bowo Raharjo]
Pelukis asal Malang, Jawa Timur, bernama Eko Bandoyo, ikut meramaikan acara kampanye di posko pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).

Di tengah acara, Eko naik ke atas panggung, tempat Ahok duduk.

Setelah bersalaman sambil menyapa Ahok, Eko membuka gulungan kertas kanvas. Ternyata, kertas tersebut berisi lukisan karya Eko yang menggambarkan empat siwat tokoh pewayangan, yakni Kresna, Hanoman, Pandita Durna, dan Sengkuni.

Lukisan ini dibuat Eko sebagai refleksi atas situasi politik Indonesia belakangan ini.

Apa artinya? Eko menjelaskan satu persatu sifat para tokoh. Sifat Hanoman, kata Eko, mirip Ahok. Jujur, membela kebenaran, dan berjiwa satria.

"Saya ibaratkan Pak Ahok adalah Hanoman. Kethek putih. Meskipun perwujudannya, maaf, kera, tapi dia tokoh pewayangan paling jujur," kata Eko.

Kresna digambarkan Eko sebagai Presiden Joko Widodo.

"Nah kalau Kresna, yang kurus hitam digambarkan pemimpin kita. Saya lukiskan matanya tertutup. Meskipun matanya tertutup, Kresna berjalan dengan mata hatinya," kata Eko.

Ahok dan Jokowi, kata Eko, merupakan pemimpin yang saling mengisi dan sama-sama memiliki memiliki tujuan untuk memberantas korupsi.

"Jakarta harus bagus, harus jadi penyeimbangan Kresna. Hanoman yang memimpin Jakarta. Sedangkan kekacauan negara, dilukiskan dengan tikus, babi dan rayap," kata dia.

Hanoman dan Kresna berhadapan dengan dua tokoh antagonis yakni Pandita Durna dan Sengkuni. Eko mengatakan Pandita Durna dan Sengkuni memiliki sifat licik. Durna digambarkan sebagai tokoh spritual, tetapi merusak Pancasila. Sedangkan Sengkuni digambarkan sosok nasionalis, tetapi bertepuk tangan saat terjadi kekacauan.

Setelah mendengarkan panjang lebar penjelasan Eko, Ahok bertanya. Siapa sosok Pandito Durna dan Sengkuni di dunia nyata.

Kemudian Eko membisiki Ahok di balik lukisan yang besarnya sekitar 1 x 1 meter.

"Yang tahu hanya kita berdua," ujar Eko.

Lukisan karya Eko akan dilelang setelah mendapatkan tanda tangan dari Jokowi. Uang hasil lelang akan disumbangkan untuk membantu kampanye pasangan Ahok-Djarot.

"Saya akan sumbangkan untuk negeri ini, setelah mendapatkan tanda tangan Kresna," kata Eko.

Eko enggan menyebutkan berapa nilai lukisannya.

"Nggak tahu berapa nilanya, mungkin bisa ratusan (juta)," kata Eko.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI