Suara.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berjanji memusatkan pusat kesenian dan budaya di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Rumah Susun.
Ahok ingin jika dia terpilih, program RPTRA dan rumah susun dikenal sebagai tempat peralihan pusat seni dan budaya. Pasalnya ketika era Pemerintah Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, GOR menjadi pusat kebudayaan dan seni.
"Zaman Pak Ali Sadikin ada GOR. GOR kan gelanggang olahraga remaja, seni taruh semua di situ. Zaman berubah, GOR terlalu jauh, terlalu macet, makanya kami pusatkan kesenian itu ada di rumah susun dan RPTRA," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2016).
Nantinya kata Ahok, semua anak-anak yang berada di rumah susun akan dilatih dan dipersiapkan untuk mengikuti perlombaan seni dan budaya ke ajang internasional.
"Kita latih, jadi anak-anak rusun itu ada orkestra juga, di taman-taman mereka diajarin nyanyi juga, bahkan mulai diperlombakan. Nah jadi saya ingin, saya yakin ini budaya bisa berkembang. Makanya anak-anak dikasih kesempatan, anak-anak kami latih di rumah susun, "kata dia.
Tak hanya itu, mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan total 188 RPTRA dibangun hingga akhir tahun. Ia pun berencana akan menargetkan 200 RPTRA.
Dengan banyak RPTRA, Ahok berharap masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk ke GOR untuk menyaksikan dan merasakan pusat kebudayaan seni.
"Kira-kira targetnya nanti 200 supaya apa? Supaya anak-anak itu, persis seperti zaman Pak Ali Sadikin Gelanggang Olahraga Remajanya itu deket rumah. Karena kalau orang nggak mampu mau naik bus jauh repot juga, kalau deket rumah kan makan minum masih bisa di rumah. Jadi kita ingin fokuskan ke lingkungan," ucap Ahok.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu juga berencana akan membuat festival seni dan olahraga yang nantinya jika berhasil akan dikirim ke luar negeri. Ia meyakini bahwa kreatifitas berkembang jika ditopang dengan dukungan pemerintah.
Baca Juga: Ubah SKPD, Ahok Sindir Sumarsono Sudah Seperti Gubernur DKI
"Kita mau bikinkan festifal, kayak festival sepak bola ada seni nya juga, nah yg menang kirim ke Spanyol supaya keberanian percaya dirinya naik. Kita udah udah dua tahun kirim (atlet), nah saya yakin kreativitas bisa berkembang kalau pemerintah menyediakan sarana, membantu yang tidak mampu supaya lapangannya jadi sama, nggak mungkin orang bawah bisa naik, kalau yang dari atas tidak menariknya ini prinsip. Ini teori kok," paparnya.