TPS akan Dijaga Polisi, Warga Jangan Ikut-ikutan Gerakan Ormas

Selasa, 07 Februari 2017 | 17:35 WIB
TPS akan Dijaga Polisi, Warga Jangan Ikut-ikutan Gerakan Ormas
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Polda Metro Jaya sudah menyiapkan anggota untuk menjaga tempat-tempat pemungutan suara pada Rabu (15/2/2017). Itu sebabnya, masyarakat diimbau jangan ikut-ikutan gerakan kelompok masyarakat yang ingin mengawasi TPS.

"Kita imbau tidak melakukan itu. Ada pengawas dan saksi. Linmas (Perlindungan Masyarakat) dan polisi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Argo Yuwono di kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Selasa (7/2/2017).

Sebelum hari H, polisi akan patroli wilayah untuk menjamin keamanan.

"Setiap kegiatan TPS ada kami mengamankan. Kami juga ada beberapa TPS ada patroli untuk mengcover TPS itu," kata dia.

"Kami juga menggunakan sarana prasarana komunikasi. Nanti ada kejadian keributan cepat antisipasi," Argo menambahkan.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengimbau warga Jakarta jangan ikut-ikutan aksi longmarch bertema Jalan Sehat#Spirit 212 Tegakkan Al Maidah. Aksi yang diinisasi ormas keagamaan yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUIakan akan diselenggarakan pada Sabtu (11/2/2017).

"Saya sebutkan untuk mengurungkan niatnya sehingga kita tetap menginginkan ibu kota negara yang kita cintai ini tetap aman kondusif dan lancar," kata Iriawan.

Iriawan juga menekankan pada masa tenang pada 12 - 14 Februari 2017 jangan sampai ada kegiatan kampanye dalam wujud apapun.

"Kami menyampaikan, pada massa tenang dimohon untuk tidak melakukan kampanye dalam bentuk apapun bila kampanye ada maka sanksi juga mengatur dimana dalam pada 187 tahun 2016 dengan ancaman pidana 15 tahun atau paling lama tiga bulan," kata dia.

Lebih jauh, Iriawan mengingatkan jangan ada yang coba-coba menghalang-halangi warga yang ingin memberikan hak suara pada tanggal 15 Februari.

"Pada saat pencoblosan agar tidak ada yang menghalang halangi pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya atau memaksa untuk memilih pasangan tentu atau money politic atau tindak pidana lainnya," kata Iriawan.

Dia meminta masyarakat Jakarta untuk datang ke TPS dan memberikan suara secara bebas.

"Berikan kebebasan kepada rakyat, siapapun yang akan dipilih silakan sesuai dengan hati nuraninya sehingga kita menjaganya dengan baik untuk suksesnya pilkada di Ibu Kota Jakarta yang kita cinta ini," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI