Suara.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok sudah mendengar isu yang menyebutkan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu, siang ini.
"Saya baru dengar. Saya nggak tahu pastinya," kata Ahmad Mubarok kepada Suara.com, Kamis (9/3/2017).
Ahmad Mubarok mengatakan sebenarnya sejak dulu Yudhoyono ingin berdialog dengan Jokowi untuk mengklarifikasi semua isu yang selama ini berkembang. Tapi, menurut Ahmad Mubarok, keinginan tersebut sampai sekarang belum terwujud.
"Seharusnya dari dulu Pak SBY maunya ketemu. Cuma Pak Jokowi, kan mungkin mendengarkan nasihat dari kiri kanannya," kata dia.
Ahmad Mubarok menambahkan jika kedua tokoh bertemu sudah pasti dapat meredakan ketegangan politik yang terjadi sejak akhir 2016 sampai saat ini.
"Akan tercipta saling pengertian sehingga perjalanan politik ke depan baik dan kesalahapahaman menjadi kurang," kata dia.
Ahmad Mubarok menyontohkan kesalahpahaman yang terjadi misalnya ada yang menganggap Yudhoyono menjadi aktor di balik aksi 2 Desember 2016.
"Masa SBY (dituduh) jadi dalang aksi 212, itu kan konyol," kata dia.
Mubarok mengatakan jika kedua tokoh negara bertemu tentu mereka akan membicarakan berbagai permasalahan yang intinya agar Presiden Jokowi jangan mudah menerima bisikan yang berisi informasi untuk menyudutkan Yudhoyono.