Meski bermoto revolusi, Vicky ternyata menyatakan akan meneruskan kebijakan pemimpin sebelumnya dalam sektor pembangunan kota, kesehatan, pendidikan, maupun pelayanan publik lainnya.
Keseriusan Vicky berlaga di pentas politik elektoral tersebut juga dibuktikan dengan pengakuannya sudah membentuk tim sukses (timses).
Vicky lantas menginsyafi, statusnya sebagai mantan narapidana menjadi tantangan sendiri kalau PAN benar-benar mau mengusungnya sebagai Calon Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2018.
"Semoga ya aku bisa jadi sesuatu hal yang meninggikan [sic] juga. Orang banyak tahu aku sudah berbuat kesalahan. Aku juga pernah dihukum oleh negara. Aku mau membuktikan, mimpi saya tak berakhir dan Tuhan tidak pernah membatasi mimpi siapa pun," bebernya.
Vicky sendiri mengungkapkan, menjadi pemimpin politik adalah impiannya sejak kecil. Karenanya, hingga kapan pun ia bakal mewujudkan impian masa kecilnya tersebut.
"Impian aku sejak kecil memang menjadi pemimpin di politik [sic]. Menjadi seorang pemimpin di negara. Minimal, ada di apa pun itu, desa, kota. Yang lalu sempat tercederai oleh kisah pelaku sejarah [sic] aku yang mungkin kurang berkenan kurang baik. Tapi, akhirnya, aku mulai menunjukkan impianku itu harus diraih karena belum terlambat,” tandasnya.