Pro Kontra Kartu Kuning dari BEM UI dan Kartu Merah Fahri Hamzah

Siswanto Suara.Com
Minggu, 04 Februari 2018 | 12:32 WIB
Pro Kontra Kartu Kuning dari BEM UI dan Kartu Merah Fahri Hamzah
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak menuju Afghanistan. [Foto Biro Pers Setpres]

"Akhirnya kan digunakan sesuai dengan kepentingan. Ya itulah. Realita sosial. Yang tadinya mahasiswa itu hanya kritik tentang tiga hal: gizi buru di Asmat, SK pengangkatan polisi sebagai pejabat sementara gubernur di dua daerah, minta kebebasan berorganisasi di kalangan mahasiswa."

Ketiga isu, menurut Usep sebenarnya masih debatable. Pertama, penunjukan perwira tinggi Polri jadi pelaksana tugas gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara belum disahkan. "Isu itu kan belum terjadi, masih pro kontra," kata dia.

Kedua, soal gizi buruk di Suku Asmat. Menurut Usep, mengenai jumlah kasusnya masih menjadi perdebatan.

"Banyak juga yang bantah. Pemerintah memang sudah berusaha keras menangani. sesungguhnya persoalannya tidak hanya ditimbulkan pemerintah saat ini, gizi buruk itu kan proses yang lama dan terjadinya saat ini."

Ketiga, soal kebebasan berpendapat di kampus. "Saya kira mana ada mahasiswa saat ini kemudian dikekang pemerintah. Jauh sekali dengan Orba (keadaan sekarang."

Usep menilai aksi Fahri kemarin hanya memanfaatkan momentum yang terjadi di UI.

"Pak Fahri kan kalau kita lihat selama ini menjadi oposan pemerintah. apapun yang dilakukan pemerintah selalu dikritik."

Tapi, Usep yakin publik yang akan menilai kejadian-kejadian itu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI