Memang, kata Jerry, Golkar memiliki suara kedua terbanyak di parlemen yakni 91 kursi di bawah PDI Perjuangan 107 kursi.
Namun, Jerry mengamati Airlangga masih berpeluang jika team work-nya mampu meyakinkan Jokowi. Pasalnya Golkar partai besar dan punya influence political (pengaruh politik) yang besar.
"Bisa saja jika Airlangga belum bergerak maka tiketnya bisa hilang. Harus ada komunikasi intens dengan tim Jokowi seperti ketua-ketua relawan dan juga PDIP serta orang dekat Jokowi," kata dia.
Nama terakhir yang patut menjadi Wapres dari Jokowi, yakni Muhaimin Iskandar. Sejauh ini, tutur Jerry, ketua umum DPP PKB itu sudah mempromosikan diri ke seluruh Indonesia siap maju sebagai Wapres dengan memasang baliho.
Tidak hanya itu, Cak Imin--sapaan akrab Muhaimin--seperti hasil survei dari LSI, banyak didukung warga Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Wapres dari Jokowi.
Selain itu, dengan 47 kursi yang dimiliki PKB di parlemen, membuat Cak Imin punya cukup modal mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
"Ini adalah langkah yang smart menunjukkan Cak Imin memang siap dan serius untuk maju di Pilpres, bukan hanya isapan jempol. PKB punya basis massa di Jatim yang besar, di sana hampir 30 juta pemilih di bawah Jabar 33 juta, dengan 20 kursi di DPRD, dari 196,5 juta pemilih di Indonesia, ditambah lagi dukungan dari HMI," ujarnya.
Baca Juga: Warganet Minta Jokowi Tinggal di Papua Saja, Mengapa?