Kamis malam, warga Rusia banyak yang merayakan kemenangan telak tim nasionalnya atas Arab Saudi secara masygul.
Betapa tidak, ketika mereka larut dalam pesta kemenangan di PD 2018, Presiden Vladimir Putin juga resmi menetapkan kebijakan yang menaikkan batas usia pensiun.
"Persoalan usia pensiun ini terbilang pelik. Saya sudah mengurusnya secara berhati-hati. Tugas utama saya adalah meningkatkan pendapatan para pensiunan, karenanya usia masa pensiun juga harus dinaikkan,” tutur Putin, seperti diberitakan Reuters.
Perdana Menteri Dmitry Medvedev, pada hari itu juga, mengumumkan usia pensiun warga Rusia akan dinaikkan dari 60 tahun menjadi 65 tahun untuk laki-laki pada 2028. Sementara usia pensiun perempuan pekerja naik dari 55 tahun menjadi 63 tahun pada 2034.
Kebijakan itu akan diterapkan secara perlahan pada tahun 2019. Dengan kebijakan baru itu, seperti diberitakan Independent.co.uk, berarti usia pensiun untuk lelaki Rusia hanya satu tahun lebih rendah dari perkiraan harapan hidup mereka.
Berdasarkan survei World Health Organization (WHO), usia perkiraan hidup lelaki Rusia adalah 66 tahun. Sedangkan data World Factbook CIA justru menyebut usia hidup lelaki Rusia hanya 65 tahun. Kalau harapan hidup perempuan Rusia diperkirakan sekitar 77 tahun.
Karenanya, kebijakan baru mengenai usia pensiun tersebut banyak ditentang oleh warga Rusia sendiri. Mereka menilai, pemerintah seharusnya menaikkan pendapatan para pensiun tanpa harus menaikkan batas usia pensiun.
***
Baca Juga: Ini Jawaban Cita Citata Jika Ditanya Kapan Nikah
Jumat (15/6), rakyat Iran mengikuti laga timnas mereka melawan Maroko dengan hati cemas. Namun, kecemasan itu berubah menjadi gegap gempita setelah Aziz Bouhaddouz, bek Maroko mencetak gol bunuh diri pada detik-detik akhir pertandingan.