Demam Asian Games 2018, Omzet Penjualan Bendera Merah Putih Turun

Kamis, 16 Agustus 2018 | 13:44 WIB
Demam Asian Games 2018, Omzet Penjualan Bendera Merah Putih Turun
Seorang penjual musiman bendera Merah Putih tengah menjajakan dagangannya di Jalan Kramat Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018). [Suara.com/Chyntia Sami Bhayangkara]

Suara.com - Momen perhelatan Asian Games 2018 yang berdekatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73 dikeluhkan sejumlah penjual musiman bendera Merah Putih.

Sebab, antusiasme masyarakat jadi teralihkan ke Asian Games 2018. Akibatnya, para penjual musiman itu pun mengalami penurunan omzet secara dratis.

Baca Juga: Jadi Pembawa Obor Asian Games, Sandra Olga Ketagihan

Sutrisno (40), salah seorang penjual bendera Merah Putih musiman di Jalan Kramat Jaya, Jakarta Pusat misalnya, mengaku mengalami penurunan omzet penjualan bendera tahun ini.

Jika biasanya seminggu sebelum Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus barang dagangannya habis, tahun ini dia mengaku baru laku seperempatnya saja.

"Ya, tahun ini sepi banget. Sehari paling jual 3 bendera saja. Biasanya sampai puluhan bendera laku keras," kata Sutrisno saat ditemui Suara.com, Kamis (16/8/2018).

Sutrisno menceritakan, pada tahun-tahun sebelumnya, dia bisa meraup keuntungan hingga Rp 6 juta untuk penjualan bendera Merah Putih selama 3 pekan.

Namun, hingga satu hari jelang Hari Kemerdekaan, ia baru mengantongi Rp 1,2 juta.

Berbagai upaya pun telah dilakukan agar barang dagangannya laku. Mulai dari berkeliling dari kawasan Harmoni ke Tanah Abang, hingga ke Tugu Tani dan mangkal di Pasar Senen.

Baca Juga: Diizinkan Tampil di Asian Games 2018, Ini Kata Bintang NBA Cavs

Namun, semua upaya itu masih jauh dari ekspektasinya. Bendera dan umbul-umbul berbagai ukuran yang dijajakannya seolah kalah pamor dengan momen Asian Games 2018 yang tengah berlangsung di Tanah Air.

"Pada sibuk Asian Games 2018 kayaknya, sampai lupa pasang bendera di rumah kali ya. Soalnya tahun ini memang sepi banget," keluh Sutrisno.

Keluhan yang tak jauh berbeda juga disampaikan Tarso (36). Lelaki yang biasanya berjualan golok dan pisau itu, mengaku menjadi penjual musiman bendera Merah Putih sejak masih kecil.

Menurutnya, 2018 menjadi tahun paling duka baginya, lantaran penjualan bendera Merah Putih dagangannya sepi pembeli.

"Tahun ini paling parah, sedikit yang beli. Pernah juga sehari enggak ada sama sekali yang beli," ungkap Tarso.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI