Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, penurunan disebabkan adanya bencana gempa bumi di Lombok. Seiring bencana tersebut, kunjungan melalui bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok NTB dan Ngurah Rai, Bali anjlok.
Total, kunjungan wisman melalui jalur udara turun 5,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan tajam terjadi pada kunjungan melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, yang hanya 4.308 kunjungan pada Agustus, atau turun 69,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Gempa Palu Donggala yang membuat banyak kepala negara menelepon dan mengungkapkan rasa simpati, juga berdampak serius. Lalu disusul informasi melalui aplikasi gempa yang berpusat di Aceh, Sumba, Padang dan lainnga.
"Penurunan terbesar kedua terjadi pada kunjungan melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, yang hanya mencapai 572,02 ribu kunjungan, atau turun 8,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata dia, Kamis (1/11/2018).
Data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga sama. Potensi jatuh karena gempa, sekitar 500 ribu wisman. Asumsinya, Indonesia kehilangan 100 ribu wisman per bulan pada Agustus hingga Desember 2018. (*)