Buwas menambahkan, program perubahan pola tanam Kementan membuat musim panen menjadi lebih cepat, sehingga lebih menjamin ketersediaan beras.
"Panen mulai Januari-Februari sudah mulai ada. Ini saya sampaikan supaya masyarakat tak takut, tak usah ragu, tak usah khawatir, kalau beras kurang," tegasnya.
Satgas Pangan Awasi Spesifikasi Beras
Mengenai anomali harga beras medium yang naik saat pasokan beras mencukupi, Ketua Satgas Pangan Pusat, Irjen Setyo Wasisto, menyebutkan, ada yang merubah spesifikasi (beras) dari medium menjadi premium.
"Ini menjadi tugas saya sebagai satgas pangan untuk melakukan pengawasan. Kita akan lakukan cek di lapangan dan melakukan uji laboratorium juga atas kualitas beras yang ada di lapangan," ujarnya.
Ini penting dilakukan agar amasyarakat membeli beras sesuai dengan kriterianya, baik medium maupun premium, sehingga tidak dirugikan.
Di luar persoalan anomali harga beras medium, Bank Indonesia mencatat, dalam 3 tahun terakhir, Indonesia berhasil menjaga stabilitas harga pangan, sehingga angka inflasi pangan turun sangat signifikan.
"Inflasi pangan pada 2010 cukup tinggi, yaitu 10 persen. Memang 2-3 tahun terakhir berhasil ditekan terakhir menjadi 1,29 persen, bahkan 3 tahun berturut-turut, harga pangan stabil. Lebaran 2 tahun terakhir juga sangat stabil. Oktober kemarin bahkan pangan deflasi," jelas Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.
Komoditas pangan yang menyumbang penurunan inflasi diantaranya, beras, daging ayam ras, juga telur. Ia memastikan pangan tidak ada masalah tahun-tahun ini.
Baca Juga: Kementan: Ekspor Berkontribusi Positif pada Pertumbuhan Ekonomi