Bambang menyebutkan, untuk meningkatkan produksi tersebut, anggaran yang akan dialokasikan mencapai Rp 1 triliun. Dari nilai tersebut, 54 persen diantaranya dialokasikan untuk benih.
"Kalau untuk komoditi lainnya, kita dorong untuk pengembangan dan pembelian benih. Anggaran tahun ini 54 persen kita gunakan untuk benih dan 87 persen anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan dialokasikan di dinas-dinas di daerah," pungkasnya.