Peperangan tersebut dipicu sikap orang Quraisy yang merusak salah satu perjanjian Hudaibiyyah.
Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lain utnuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Nabi.
Dalam perang tersebut, Nabi mengerahkan sebanyak 10.000 pasukan muslim dengan Khalid bin Walid sebagai panglima perang.

Meski berperang dalam kondisi berpuasa, pasukan muslim berhasil menaklukkan tentara Quraisy hingga mereka menyerah.
Seusai perang, Nabi memerintahkan untuk menghancurkan berhala yang berada di sekitar Kakbah berjumlah 360 berhala.
Kaum Quraisy yang kalah dalam peperangan tersebut ketakutan akan dibunuh oleh Nabi. Pasalnya, sebelum perang kaum Quraisy telah sering menyakiti, mengusir bahkan menyiapkan rencana membunuh Nabi.
Namun, ternyata sikap Nabi yang penuh dengan belas kasih telah memaafkan sikap kaum Quraisy dan membebaskan mereka.