Suara.com - Nama Audrey Yu Jia Hui mendadak viral dan menjadi sorotan khalayak. Ramai diberitakan di media sosial Audrey Yu sebagai seorang jenius yang memiliki segudang prestasi.
Mengutip dari laman daring pribadinya audreyyujiahui.com, Audrey Yu yang memiliki nama lahir Maria Audrey Lukito lahir di Surabaya, 1 Mei 1988.
Audrey menyebut kala ia dilahirkan, penggunaan nama-nama Tionghoa sangat tidak disarankan di Indonesia sehingga ia tidak menggunakan nama Cina.
Terlahir sebagai anak jenius seringkali menjadi impian bagi kebanyakan orang. Namun, menurut Audrey Yu kejeniusan yang dimilikinya menjadi kemalangan untuknya lantaran lingkungannya belum bisa memahami kelebihan yang ia miliki.
"Saya mengalami kemalangan lantaran dilahirkan sebagai anak ajaib di negara yang sangat mengecilkan pemikiran kritis, di mana warga negara pada umumnya tidak suka berpikir terlalu dalam," kata Audrey Yu dalam laman situs pribadinya seperti dikutip Suara.com, Senin (8/7/2019).
Belajar Pancasila Usia 6 Tahun
Sebelum Audrey Yu duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, ia mulai berpikir dan mempertanyakan makna kehidupan. Hal tersebut justru membuat orang-orang disekitarnya merasa takut.
"Jadi saya harus berpura-pura tidak berpikir, seperti yang diharapkan orang, sementara diam-diam menyimpan semua pertanyaan di dalam hati saya," ungkap Audrey Yu.
Saat memasuki usia 6 tahun, untuk pertama kalinya Audrey Yu belajar mengenai propaganda nasional dan ideologi politik negara. Sejak saat itulah ia mencintai ideologi nasional Pancasila.
Baca Juga: Terkunci Satu Jam di Toilet Masjid, Pria Ini Minta Tolong di Grup Facebook
"Saat itu saya diam-diam mencoba memahami makna hidup dan kebahagiaan lebih dari dua tahun dan saya langsung jatuh cinta pada ideologi nasional negara saya (Pancasila)," tuturnya.
"Sayangnya, saya bukannya hanya terpesona pada pancasila tapi saya juga jatuh cinta pada patriotisme di negara di mana patriotisme sering dianggap palsu, sebagai kepura-puraan belaka," imbuhnya.
Kehidupan penuh dengan siksaan dan penderitaan mulai dirasakan oleh Audrey Yu yang memiliki kejeniusan di atas teman sebayanya. Ia harus hidup dalam kepura-puraan lantaran selalu dianggap sebagai orang asing.
"Masalahnya diperparah oleh fakta bahwa orang-orang sebangsaku tidak dapat benar-benar “memberitahu” perbedaan antara orang Indonesia keturunan Tionghoa, budaya Tionghoa itu sendiri, orang-orang yang lahir dan besar di Tiongkok, serta evolusi ideologi Marxis (misal perbedaan antara Korea Utara dan Marxisme Cina kontemporer). Jadi saya selalu orang luar, tidak pernah dipahami, selalu harus berpura-pura demi kehormatan keluarga saya," ungkapnya.
Lulus Predikat Summa Cum Laude Usia 16 Tahun
Audrey Yu tetap melanjutkan hidupnya. Pada usia 16 tahun, ia lulus dengan predikat Summa Cum Laude dari The College of William and Mary di Virginia, Amerika Serikat. Ia berhasil menyelesaikan program fisika di salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat.