"Rakyat Indonesia dan aparaturnya panggil kami orang Papua monyet. Pemain Persipura dipanggil monyet. Elite politik seperti Natalius Pigai dipanggil monyet, Goril. Semua kami orang Papua selalu dihina dengan panggilan monyet. Lalu 'monyet-monyet' ini dipaksa untuk cinta NKRI atau miliki nasionalisme Indonesia. Hey orang Indonesia, anda waras?" kata Victor.
Sebagai bentuk perlawanan, kata dia, monyet akan jadi simbol penindasan dan perlawanan rakyat Papua Barat atau West Papua.
"Saat martabat kemanusiaan kami disandingkan dengan monyet, maka nurani kami akan bangkit melawan watak dan mindset kebinatanganmu," tegasnya.