
Sambil meneteskan air mata, sopir truk itu kemudian meminta maaf lagi kepada Stefanus dan keluarganya.
"Menggugah hati saya kemudian saya bersepakat bersama isteri saya untuk tidak membebankan ongkos dan memaafkan kepada sang sopir. Karena sang sopir mengakui kesalahannya, gajinya dipotong bagaimana hidupnya makan saja sulit, beretikat baik, dia hidup sendiri isteri dan anaknya sudah meninggal. Dan musibah ini kami keluarga tidak apa-apa," ucap Stefanus mengakhiri ceritanya.
Cerita Stefanus ini telah mendapatkan lebih dari 6 ribu komentar, disukai 25 ribu kali, dan empat ribu kali dibagikan di Facebook.