Kantor-kantor berita lantas mulai menindaklanjuti klaim seperti itu, dan hanya informasi seperti itulah yang mereka miliki hingga beberapa laporan muncul bahwa agen-agen intelijen di Korea Selatan dan AS sedang memantau klaim tersebut.
Namun kemudian muncul berita utama yang lebih sensasional di media Amerika Serikat (AS) bahwa pemimpin Korea Utara itu dalam kondisi kritis setelah operasi jantung.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, agaknya melontarkan isu itu pada 29 April, dengan mengatakan para pejabat AS "belum melihat" Kim dalam waktu dekat.
Namun, pernyataan dari pemerintah Korea Selatan, dan sumber-sumber intelijen China - yang diwawancarai kantor berita Reuters - mengatakan hal itu tidak benar.
Iya. Kim menghilang selama 40 hari pada September 2014, setelah menghadiri sebuah konser. Dia muncul kembali pada pertengahan Oktober, menggunakan tongkat.
Media pemerintah Korut saat itu tidak pernah menjelaskan di mana dia berada. Tetapi badan intelijen Korea Selatan mengatakan dia mungkin menjalani operasi di pergelangan kaki kirinya akibat terbelit masalah kista.