Dampak Corona Jepang Kembali Resesi, Bagaimana Bisa Bangkit?

Selasa, 19 Mei 2020 | 02:05 WIB
Dampak Corona Jepang Kembali Resesi, Bagaimana Bisa Bangkit?
Wara Jepang di tengah wabah corona. (BBC)

Merek-merek terkenal Jepang, seperti Toyota dan Honda, mengalami kelesuan penjualan di seluruh dunia.

Turisme, yang juga sejak lama menjadi andalan, juga terpukul karena wabah menyebabkan minimnya kunjungan wisatawan asing ke Jepang.

Sejauh ini kasus positif virus corona di negara ini lebih dari 16.000 dengan angka kematian di kisaran 740.

Dalam jangka pendek, ekonomi Jepang, sama halnya dengan negara-negara maju lain, diprediksi suram.

Covid-19: Gejala, penyebaran, cara penanganan, pengobatan dan penyembuhan Peta dan infografis terkait pasien terinfeksi, meninggal dan sembuh di Indonesia dan dunia Enam vaksin virus corona yang sudah diuji coba pada manusia

Meski demikian, dibandingkan dengan negara-negara maju lain, dampak yang dialami Jepang tak terlalu buruk.

Memang Jepang diperkirakan akan mengalami penyusutan sebesar 22% pada periode April-Juni, namun kontraksi yang dialami Amerika, mungkin akan lebih besar lagi, yaitu 25%.

Tingkat penyusutan tahunan 3,4% pada kuartal pertama 2020 juga lebih rendah dibandingkan Amerika, yang mengalami tingkat penyusutan tahunan 4,8% pada periode yang sama.

Bagi perekonomian Amerika, ini adalah penurunan paling tajam sejak Depresi Besar pada 1930-an.

China, kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, mengalami penyusutan sebesar 6,8% pada tiga bulan pertama 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah kontraksi kuartalan pertama sejak China melakukan pencatatan resmi atas kegiatan perekonomian mereka.

Baca Juga: ICW: Dokumen Perjanjian Kerjasama Kartu Prakerja Harus Dibuka ke Publik

Namun, baik Amerika maupun China belum mengumumkan mereka secara teknis mengalami resesi, yang ditandai dengan pertumbuhan negatif dalam dua kuartal secara berturut-turut.

Para analis memperkitakan, keduanya akan mengumumkan resesi dalam beberapa bulan ini.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI