CEK FAKTA: Benarkah WHO Umumkan Pria Berpenis Besar Rentan Kena Covid-19?

Beredar narasi yang menyebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa pria dengan penis besar lebih rentan tertular virus corona Covid-19. Benarkah?
Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa pria dengan penis besar lebih rentan tertular virus corona Covid-19. Narasi tersebut beredar luas di media sosial.
Narasi itu diunggah melalui akun media sosial Facebook. Salah seorang pengguna mencantumkan link berita dari media BBC-News.us dengan judul artikel 'WHO: Pria berpenis besar lebih rentan tertular covid-19'.
Pada deskripsi artikel disebutkan bahwa temuan tersebut disebutkan dalam konferensi pers WHO.
"Hasil riset ini diungkapkan dalamkonferensi pers di markas besar WHO di Jenewa, minggu (17/5/) siang."
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Arya Saloka Ngaku Nikahi Amanda Manopo 2 Bulan Lalu, Cek Faktanya
Benarkah narasi yang dimuat dalam media tersebut?

Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Suara.com, Selasa (19/5/2020), narasi yang dimuat dalam media BBC-News.us adalah narasi yang salah. Link artikel dari BBC-News.us bukanlah berasal dari media mainstream BBC News.
Saat tim CekFakta Suara.com mencoba membuka link yang dimuat dalam media sosial tersebut, muncul laman pembuatan berita hoaks bernama The Fake News Generator.
Pada bagian kanan laman tertulis "You clicked this fake news story. Now Make your own! (Anda mengklik artikel berita hoaks. Sekrang buatlah berita hoaksmu sendiri!)"
Baca Juga: CEK FAKTA: Iis Dahlia Cekik dan Banting Salshadilla karena Ketahuan Hamil oleh Ayah Tiri
Dalam laman tersebut, siapapun bisa membuat judul berita hoaks sendiri, deskripsi berita, hingga foto sesuka hati. Bahkan, siapapun bisa memilih portal media besar yang dicatut namanya untuk meyakinkan orang bahwa berita hoaks tersebut merupakan berita sungguhan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]