Kisah Para WNI Berhaji di Tengah Pandemi Virus Corona

Kamis, 30 Juli 2020 | 01:05 WIB
Kisah Para WNI Berhaji di Tengah Pandemi Virus Corona
Kisah WNI yang berhaji di tengah corona

"Yang bikin lebih terharu lagi buat saya khususnya karena ternyata haji kali ini gratis, padahal dari awal sempat tersiar info bahwa kisaran biaya antara 7.000 riyal sampai 13.000 riyal (Rp27 juta sampai Rp50 juta), tergantung pada fasilitas yang dipilih," tambah Afnan yang bekerja di Konsulat Jendral Indonesia di Jeddah.

"Dan ternyata tidak dipungut biaya apapun, bahkan tes swab pun tidak dipungut biaya."

Calon jemaah haji berdatangan, Arab Saudi ketatkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 Jemaah haji tahun ini hanya diizinkan untuk mereka di bawah 65 tahun dengan protokol kesehatan ketat Umrah para mualaf sebelum pandemi Covid-19: ‘Siapa yang bisa membayangkan pria sekuler seperti saya bisa berdiri di depan rumah Allah’

"Bisa terpilih atau tidak semua murni keberuntungan karena dari awal sudah diinfokan kalau haji tahun ini benar-benar terbatas dan diutamakan kepada tenaga medis dan tenaga keamanan di Saudi yang telah berjuang melawan Covid-19."

"Jadi sebenarnya istri saya iseng-iseng saja untuk daftar, begitu juga kebanyakan orang karena menyadari presentasi terpilih begitu kecil," tutupnya.

Afnan sendiri mengatakan tidak ikut mendaftar.

Protokol kesehatan bagi para jemaah terpilih ini adalah karantina empat hari di hotel, sebelum wukuf di Arafah, salah satu ritual ibadah, pada hari Kamis (30/07) dan tujuh hari karantina mandiri, setelah selesai haji.

Persiapan di Arafah sendiri, menurut akun Haramain Sharifain, yang melaporkan persiapan ibadah, "sudah selesai".

"Tak ada penjelasan diterima atau ditolak"

Baca Juga: Disnaker DKI: Biaya Tes Massal COVID-19 Dibebankan ke Perusahaan Swasta

Pendaftaran untuk ikut haji dari warga 160 negara yang tinggal di Arab Saudi dilakukan sampai batas waktu tanggal 10 Juli lalu dengan syarat utama, dalam kondisi sehat.

Namun Kementerian Umrah dan Haji tidak menjelaskan berapa banyak yang mendaftar serta tidak ada keterangan mengapa diterima ataupun ditolak.

Eko Hartono, Konsul Jendral Indonesia di Jeddah mengatakan dia dan sejumlah staf KJRI juga ikut mendaftar, namun tidak ada yang lolos.

"Kita pendaftar diberitahu diterima atau tidaknya. Namun di formulir tersebut hanya ditulis, mohon maaf, Anda tidak termasuk yang diizinkan untuk haji tahun ini. Tidak ada penjelasan kena ditolak. Ya kami tidak bisa apa-apa. Cari-cari informasi ke sana ke mari, juga tidak diperoleh jawaban," kata Eko.

"Kita ikut daftar juga, termasuk pak dubes. Tidak ada yang lolos. Begitu juga dari perwkilan asing lainnya, bahkan staf teknis haji pun tidak lolos," tambahnya.

Di tengah seleksi ini, Kementerian Dalam Negeri Saudi juga mengumumkan bahwa siapapun yang berada di seputar tempat ibadah, seperti di Mina, Muzdalifah dan Arafah, tanpa izin pada periode haji, akan dikenakan denda sebesar 10.000 riyal (Rp38 juta).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?